SABER, PALOPO | Akhirnya turnamen Luwu Raya Cup yang bergulir sejak 26 Mei lalu resmi ditutup dalam sebuah Closing Ceremony sederhana, pada Selasa petang (21/6), sekira pukul 17.15 WITA, di Stadion La Galigo Wara kota Palopo.
Dihadiri para Pesohor se Tana Luwu, diantaranya,, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Wakil Walikota Palopo Rahmat Masri Bandaso (RMB) serta sang penggagas Irwan Hamid, Marwal Iskandar, dan Abdul Syukur Kuddus, serta ketua KONI Palopo Hairul Salim, Forkopimda kota Palopo dan insan pemerhati sepakbola se Luwu Raya.
Turnamen yang awalnya akan dirilis pada tahun 2021 lalu itu terkendala aturan terkait suasana Indonesia saat itu masih dilanda pandemi Covid-19 sehingga turnamen ini akhirnya mundur, sebab segala bentuk kegiatan olahraga tidak diperbolehkan dengan penonton dalam jumlah yang massif dan wajib mematuhi protokol kesehatan.
Dalam pesan khususnya saat jumpa media di sesi Press Conference, Irwan Hamid yang begitu concern terhadap peningkatan kualitas persepakbolaan di kampung halamannya itu berharap agar turnamen LRC ini tidak saja sebagai ajang olahraga,
Ajang mencari keringat dan menyehatkan raga, tetapi juga ada nilai positif yang lebih dari itu, yakni menyehatkan jiwa menyehatkan pikiran, memperkuat tali silaturahmi,
Serta memberi edukasi pada masyarakat bahwa sepakbola mengajarkan kita untuk selalu peduli, respek pada lawan yang jatuh terjerembab yang musti kita bantu, kita angkat saat terjatuh di lapangan untuk bangkit lagi, berdiri dan kembali berlari mengejar prestasinya.
“Filosofi sepakbola seperti inilah yang harus terus menerus kita dorong, selain tujuan mencari bibit bibit muda berbakat untuk mengharumkan nama daerah kita di Luwu Raya, yang sejak zaman dahulu dikenal sebagai lumbung atlet sepakbola berprestasi,” kata Irwan Hamid.
Legislator di DPRD Sulsel itu berjanji akan kembali menghadirkan turnamen Luwu Raya Cup ini tahun depan, dengan hadiah dan zona yang lebih meluas, tidak saja se Luwu Raya, tetapi daerah yang berdekatan pun akan diikutsertakan, yakni Toraja Raya, Sidrap, Pinrang dan Enrekang.
Dan akhirnya, turnamen Luwu Raya Cup ini pun menobatkan Tim Panbers FC keluar sebagai Tim Terkuat se Luwu Raya tahun 2022, setelah di Final berhasil menaklukkan Lutim United dengan skor 2-1.
Sedangkan Juara 3 Bersama diberikan kepada PS Bua Putra dari kabupaten Luwu, dan ASK Community Wara Palopo yang harus kandas di Semifinal.
Sementara untuk kategori The Best Player diberikan kepada gelandang enerjik Marselino Lutim United, Top Scorer jatuh kepada Raikard dari ASK Wara dengan raihan 3 gol.
Dan Fair Play Team diberikan kepada UMP FC, serta The Best Coach diberikan kepada Pelatih PS Bua Putra.
Bupati Lutra Datang, Sugiono Ambon Cetak Gol
Ada kejadian menarik dalam laga Final turnamen berhadiah total Rp61 juta ini terjadi saat skor kedua tim imbang 1-1.
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani saat tiba di Tribun Kehormatan stadion La Galigo dan baru duduk sekira 1 menit membuat suporter Panbers Masamba heboh serta meneriakkan yel-yel bagi tim besutan Coach Anton Samba itu.
Kehadiran bupati Indah Putri Indriani serta gemuruh suporter membuat semangat para pemain semakin berlipat ganda.
Sebuah assist dari bek kanan Panbers, Eldin Ilyas dari setpiece bola mati, free kick Eldin dari sebelah kanan jauh lebih dekat dengan garis tengah lapangan dimanfaatkan dengan baik oleh Sugiono alias Ambon yang melakukan sundulan di sebelah kanan gawang Lutim United yang dikawal Rendi. Ambon yang tak terkawal dengan baik, melompat dan menyundul bola dengan sempurna, di sudut kanan tak mampu dijangkau sang kiper.
Gol emas mantan stopper Gaspa 1958 di Liga 3 itu mengantarkan Panbers meraih predikat “Yang Terkuat” di Luwu Raya musim ini.
Terpisah, Ketua Panpel turnamen LRC 2022 ini, dr Abdul Syukur Kuddus yang juga ketua Askot PSSI Palopo berharap turnamen sepakbola dengan jumlah penonton terbanyak pasca pandemi di kota idaman ini bisa lebih menggairahkan iklim persepakbolaan di Tana Luwu.
Ia juga atas nama pribadi dan lembaga meminta maaf, bilamana dalam perhelatan selama hampir sebulan lamanya itu, masih terdapat banyak kekurangan.
“Sebagai manusia biasa, kami dari unsur Panitia Pelaksana, maupun perangkat pertandingan tentu tak luput dari kekeliruan dan kekhilafan, untuk itu kami memohon maaf bilamana terdapat kekurangan selama turnamen Luwu Raya Cup ini kami selenggarakan,” dokter ahli bedah terkenal itu memungkas.(*)