Bukan Cuma Pewarna, Berikut 6 Manfaat Daun Kunyit

Dok. hellosehat (FT. Istimewa)

SABER  |  Rimpang kunyit dikenal sebagai rempah yang digunakan untuk menambah rasa dan menjadi pewarna makanan alami.

Ternyata, tidak kalah dari rimpangnya, bagian daun kunyit juga menyimpan berbagai manfaat untuk kesehatan.

Bacaan Lainnya

Kunyit atau Curcuma longa merupakan salah satu tanaman yang bagian batang atau rimpangnya kerap dijadikan sebagai bumbu dapur.

Jika bentuk rimpang kunyit bercabang dengan tekstur keras dan warna kuning, daun kunyit memiliki bentuk tulang menyirip dengan warna hijau pucat.

Daun kunyit banyak dimanfaatkan dengan cara ditumbuk, dikunyah, atau dijadikan serbuk karena berbagai kandungan bioaktif yang dimilikinya.

Kandungan tersebut membuat rempah-rempah ini bersifat antiradang, antikarsinogenik, antioksidan, hingga antibakterial.

Selain itu, daun kunyit juga mengandung berbagai minyak atsiri.

Di berbagai negara di Asia, terutama India dan Tiongkok, daun Curcuma longa sudah lama digunakan sebagai obat tradisional.

Pemanfaatan ini tidak terlepas dari sifat antiseptik, antioksidan, hingga antikarsinogenik (antikanker) yang dimiliki daunnya.

Berikut 6 khasiat kesehatan saat mengonsumsi daun kunyit:

1. Melancarkan pencernaan
Kurkumin, salah satu kandungan antioksidan di dalam daun kunyit, dikenal dapat menyehatkan sistem pencernaan manusia. Salah satu efeknya ialah mengurangi gas penyebab perut kembung.

Daun kunyit juga dapat mengurangi rasa sakit dan pada pasien sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS).

Manfaat tersebut didapat dari efek antioksidan dan antiradangnya yang mampu melancarkan kinerja otot pencernaan.

2. Mengurangi stres oksidatif
Stres oksidatif terjadi ketika radikal bebas dan antioksidan di dalam tubuh tidak seimbang. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan berbagai macam penyakit, termasuk kanker.

Kondisi tersebut dapat dicegah dengan meningkatkan kadar antioksidan di dalam tubuh, salah satunya dengan mengonsumsi ekstrak daun Curcuma longa.

Kandungan antioksidan dalam daun kunyit akan membantu menekan jumlah hidrogen peroksida (H2O2) di dalam tubuh.

H2O2 sendiri merupakan bagian dari kelompok oksigen reaktif (ROS), salah satu jenis radikal bebas penyebab kerusakan sel tubuh.

3. Mengurangi peradangan
Sifat anti-inflamasi (antiradang) pada daun kunyit berpotensi meringankan nyeri sendi pada berbagai jenis penyakit, seperti osteoartritis dan rematik.

Sifat yang didapat dari kurkumin tersebut diyakini dapat mengurangi sendi kaku dan bengkak yang menyebabkan masalah peradangan pada tulang.

Namun, kebanyakan penelitian terkait hal ini masih dilakukan pada hewan sehingga masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk membuktikannya pada manusia.

Selalu diskusikan dengan dokter jika Anda ingin mengonsumsi obat herbal ketika menjalani pengobatan medis, termasuk untuk meredakan nyeri sendi.

4. Menyembuhkan luka
Menurut studi pada tikus dalam jurnal Advances in Wound Care, pemberian kurkumin sebanyak 40 mg/kg berat badan selama 7–11 hari dapat membantu mempercepat penyembuhan luka.

Kurkumin juga meningkatkan penyimpanan kolagen, jumlah jaringan ikat fibroblas, dan pembuluh darah yang diperlukan untuk memperbaiki luka.

Manfaat ini dengan cara menumbuk daun kunyit dengan sedikit air, lalu mengoleskannya langsung ke bagian kulit yang terluka.

Cara ini dapat digunakan untuk luka gores dan luka bakar ringan. Namun, segera hentikan pemakaian jika kulit mengalami perubahan yang tidak wajar, misalnya gatal-gatal, kemerahan, bengkak, atau nyeri.

5. Meningkatkan daya ingat
Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan oleh The American Journal of Geriatric Psychiatry, zat aktif berupa kurkumin dalam daun kunyit berpotensi meningkatkan daya ingat.

Pada penelitian yang dilakukan selama 18 bulan tersebut, para peserta diminta mengonsumsi Theracurmin (ekstrak kurkumin) sebanyak 90 mg per hari.

Hasilnya, para peserta penelitian mengalami peningkatan dalam beberapa fungsi otak, termasuk daya ingat visual dan kemampuan memusatkan perhatian.

6. Mengurangi diabetes
Peradangan kronis merupakan salah satu penyebab terjadinya resistensi insulin, yaitu kondisi ketika sel tubuh tidak lagi peka terhadap hormon insulin.

Akibatnya, gula darah tidak bisa diubah menjadi energi untuk sel tubuh. Gula darah akan tetap tinggi sehingga meningkatkan risiko dibates.

Sebelum kondisi tersebut terjadi, Anda bisa mengurangi risikonya dengan mengonsumsi suplemen yang kandungan utamanya berupa kurkumin.

Kurkumin dapat membantu mengurangi peradangan sekaligus berperan sebagai antioksidan untuk mencegah kerusakan pada sel tubuh.

Efek samping daun kunyit jika berlebihan:

1. Hipoglikemia (gula darah rendah)
Meski dapat mencegah diabetes, penggunaan suplemen kurkumin dari daun kunyit tetap harus dibatasi.

Kombinasi antara obat diabetes dengan kurkumin dikhawatirkan dapat menurunkan kadar gula darah. Dalam kondisi tertentu, ini bisa menyebabkan hipoglikemia (penurunan gula darah secara drastis).

2. Mengencerkan darah
Mengutip dari situs Mount Sinai, penggunaan ekstrak Curcuma longa untuk makanan atau minuman sebaiknya dihentikan dua minggu sebelum operasi. Pasalnya, kunyit dapat mengencerkan darah.

Dengan adanya efek samping tersebut, konsumsi kunyit sebaiknya juga dibatasi pada pasien dengan kelainan darah, anemia, serta yang rutin mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin.

3. Iritasi pada lambung
Jika digunakan dalam jangka panjang, suplemen kurkumin dapat menimbulkan iritasi pada lambung karena meningkatkan asam lambung.

Ibu hamil dan menyusui juga tidak dianjurkan minum suplemen dari Curcuma longa karena dikhawatirkan dapat meningkatkan kontraksi atau terserap ke dalam ASI.

Satu hal yang perlu dihindari adalah mengolah daun ini dengan cara direbus. Pasalnya, suhu tinggi dapat mengurangi jumlah kurkumin di dalamnya.(hellosehat*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *