Mahasiswa “Dismackdown” Polisi Saat Unras, ISPI Minta Kapolri Evaluasi Kinerja Kapolda Banten dan Kapolresta Tangerang

JAKARTA, SABER | Direktur Eksekutif Indonesian Of Social Political Institute (ISPI) Deni Iskandar, mendesak agar, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi, Listyo Sigit Prabowo segera mengambil langkah tegas dan melakukan evaluasi terhadap kinerja Kapolda Banten, Irjen Pol. Rudy Heriyanto dan Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro.

Desakan pada Listyo Sigit itu disampaikan ISPI melalui keterangan tertulis, Rabu (13/10) menyusul adanya peristiwa intimidasi salah satu oknum polisi pada mahasiswa yang melakukan aksi protes menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-389 Kabupaten Tangerang.

Bacaan Lainnya

“Gawat itu oknum anggota Polisi, ada mahasiswa yang tengah melakukan aksi unjuk rasa, kemudian dibanting. Kalau saya menyebutnya, itu di ‘Smackdown’ sampai itu mahasiswa sempat kejang-kejang.” kata Deni, melalui keterangan tertulis, saat dimintai keterangan wartawan.

Deni menegaskan bahwa, Jenderal Listyo Sigit selaku pimpinan tertinggi di institusi Polri, harus segera mengambil langkah tegas dan melakukan evaluasi terhadap kinerja Kapolda Banten dan Kapolresta Tangerang. Hal itu, kata Deni, dinilai penting agar citra Polisi bisa kembali bagus.

“Idealnya, harus ada evaluasi dari Kapolri, karena ini bicara bagaimana pun akan bicara soal citra Polri sebagai institusi. Oleh karena itu, ISPI secara tegas meminta agar Kapolri segera melakukan evaluasi, kalau perlu dicopot itu Kapolda dan Kapolresnya.” tegasnya.

Menurut Deni, yang harus dipahami oleh Polisi bahwa, massa aksi yang melakukan demonstrasi dimana pun, jangan diperlakukan seperti layaknya seorang teroris.

“Harus dipahami oleh semua anggota Polisi bahwa, massa aksi yang melakukan unjuk rasa itu jangan diperlakukan seperti teroris dong. Katanya Presisi, dan mengedepankan keadilan, tapi prakteknya ko begini, mahasiswa demo juga diperlakukan seperti teroris,” kata Deni.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten AKBP Shito Silitonga dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa, pihaknya tengah mencari personel polisi yang membanting tubuh pendemo ke trotoar saat aksi mahasiswa dalam peringatan HUT Kabupaten Tangerang.

“Kita belum tahu nama personelnya ini.  Kita perlu waktu sebentar kami hubungi yang melakukan pengamanan di sana jadi bisa dihubungi sebentar lagi setelah fakta yang kita dapat,” kata Shinto saat dihubungi wartawan, Rabu (13/10)

Diketahui sebelumnya, sebuah video viral di media sosial yang merekam seorang anggota polisi yang membanting peserta aksi unjuk rasa saat tengah adanya rapat Paripurna HUT ke-389 Kabupaten Tangerang. Dalam video berdurasi 48 detik tersebut, terlihat seorang polisi tiba-tiba membekap seorang peserta aksi unjuk rasa dan menyeretnya ke luar kerumunan.

Usai keluar dari kerumunan, peserta aksi tersebut terlihat sedikit memberontak lantaran lehernya diapit lengan polisi berseragam lengkap tersebut. Secara tiba-tiba polisi tersebut langsung membanting tubuh peserta aksi tersebut hingga menyebabkan korban terkulai dan kejang-kejang.

Sementara itu, Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro membenarkan bahwa, mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di saat pelaksanana rapat Paripurna HUT Ke-389 Kabupaten Tangerang. “Iya, ada aksi demo tadi,” kata Wahyu. (rls*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.