Potensi Bencana Tinggi, Polres Tana Toraja Bangun Posko Terpadu

TATOR, SATU BERITA | Melihat besar nya potensi bencana longsor yang Melanda wilayah Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Toraja Utara, Polres Tana Toraja, serta seluruh stake holder setempat melakukan pertemuan guna membahas pindirian posko terpadu bencana alam di ruang Vicon Polres Tana Toraja. Senin (06/01/2020).

Pertemuan ini dilakukan guna menyikapi berbagai kejadian longsor yang melanda di Kab. Tana Toraja dan Kab. Toraja Utara.

Bacaan Lainnya

Sementara itu Kapolres Tana Toraja, AKBP. Gregorius Liliek Tribhawono Iryanto mengatakan bahwa dalam waktu secepatnya akan segera dibangun posko terpadu penanganan bencana di wilayah Kab. Tana Toraja dan Kab. Toraja Utara, dengan melibatkan personil terpadu dari Polres Tana Toraja, Kodim 1414 / Tator, BPBD, Basarnas, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan dukungan dari pihak terkait lain nya.

Disebutkan lagi oleh Liliek Tribhawono, personil yang akan mengisi posko terpadu akan segera “action” dilapangan, dengan pertimbangan kondisi saat ini memerlukan gerak cepat penanganan.

Kepala BPBD Kab. Tator Alfian Andi Lolo yang di konfirmasi terpisah, mengatakan bahwa posko yang dimaksud oleh Kapolres Tana Toraja akan dibangun secepatnya, minimal selasa besok, dimana 1 posko terpadu akan dibangun, di area plaza kolam Makale, Kab. Tana Toraja.

Keberadaan posko terpadu ini menurut Alfian Andi Lolo, berfungsi Multi, diantaranya sebagai sarana informasi kepada masyarakat, berfungsi sebagai sarana penerimaan laporan kejadian bencana, dan berfungsi sebagai respon cepat penanganan laporan bencana.

Di sisi lain, belum diketahui letak posko terpadu yang akan dibangun di Kab. Toraja Utara.

Perlu di ketahui, beberapa daerah di wilayah Kec. Malimbong Balepe, dan Kec. Bittuang, Kab. Tana Toraja mengalami bencana tanah longsor, dari informasi kepolisian, di Kec. Bittuang 4 rumah warga yang terdampak longsor, sementara di Kec. Malimbong Balepe, jalan poros Malimbong – Lemo Menduruk masih terputus total lantaran material longsor seperti bangunan bronjol, batang pohon besar dan bebatuan gunung belum dapat di bersihkan sampai saat ini.(fjr*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *