SABER | Tak hanya memberikan kesenangan dan kenikmatan fisik semata, seks juga mendukung terciptanya hubungan yang lebih positif dan kuat.
Namun, untuk mencapai semua itu, harus berapa kali sehari melakukan hubungan intim dalam seminggu.
Hubungan intim alias seks memang sudah sering kali dikaitkan dengan pasangan yang bahagia.
Namun, tak sedikit yang mungkin masih bertanya-tanya, sebaiknya berapa kali sehari dalam seminggu dan pasangan perlu melakukan hubungan intim.
Pasalnya, seiring berjalannya waktu, tak semua pasangan memiliki waktu luang yang sama seperti dulu waktu awal membina rumah tangga. Karir dan kesibukan mungkin saja mulai menyita waktu.
Hal ini yang membuat pasangan mulai memikirkan apakah jumlah hubungan intim yang dilakukan dalam seminggu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional.
Sebuah studi yang diterbitkan jurnal Archives of Sexual Behavior melaporkan bahwa rata-rata orang dewasa di Amerika Serikat setidaknya berhubungan seks sebanyak 54 kali dalam setahun.
Itu artinya, orang Amerika rata-rata berhubungan seks seminggu sekali dalam setahun. Akan tetapi, angka di atas bukanlah tolak ukur yang menjadi sebuah keharusan.
Sebetulnya, tidak pernah ada patokan angka pasti untuk menentukan sebaiknya berapa kali sehari hubungan intim dilakukan dalam seminggu maupun setahun.
Penting dipahami bahwa frekuensi bercinta untuk setiap pasangan bisa dipengaruhi oleh banyak faktor berbeda.
Faktor tersebut mulai dari usia, kesibukan, gaya hidup, kesehatan, tingkat libido alami, hingga kualitas hubungan keseluruhan.
Itu sebabnya, standar “sering seks” setiap orang mungkin berbeda-beda. Ada pasangan yang butuh berhubungan intim setiap 2 hari sekali, 3-4 kali seminggu, hingga 1 kali dalam sebulan.
Semua ini sebenarnya masih tergolong normal dan sah-sah saja tergantung masing-masing pasangan.
Apalagi semakin tua usia, sangat wajar bila semakin jarang berhubungan intim karena gairah seks menurun secara alami akibat satu dan lain hal.
Nyatanya, acuan berapa kali sehari sebaiknya melakukan hubungan intim dalam seminggu tidak selamanya menjamin hubungan yang harmonis dan bahagia.
Hal ini dibuktikan oleh sebuah studi dalam jurnal Social Psychology and Personality Science yang melakukan survei terhadap 30 ribu orang Amerika Serikat selama 40 tahun.
Hasilnya menunjukkan bahwa pasangan yang diminta rutin berhubungan seks seminggu sekali tidak merasa lebih puas dan bahagia daripada waktu-waktu sebelumnya.
Ini tentu menjadi pengingat bahwa berapa kali frekuensi berhubungan intim yang baik bukanlah menjadi penentu utama tingkat kebahagiaan pasangan.
Kepuasan seksual tidak bisa hanya dinilai dari seberapa sering berhubungan seks, tetapi lebih kepada kualitas komunikasi yang terbuka.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan keintiman tanpa harus berhubungan badan.
Melakukan aktivitas lain untuk quality time bersama pasangan, seperti memeluk, berpegangan tangan, mencium, pergi berkencan, olahraga bersama, hingga bekerja sama beres-beres rumah juga dapat mempererat ikatan batin pasangan.(hellosehat)