Gelar Kampanye Penurunan AKI/AKB, Ini Harapan Bupati Tana Toraja

SABER, TATOR  |  Dinas Kesehatan Tana Toraja menggelar kampanye lokal penurunan angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB) dan launching pencanangan bulan pantauan tumbuh kembang balita dalam rangka pencegahan stunting.

Pada kegiatan Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung memimpin rapat tersebut dan didampingi Wakil Bupati Tana Toraja, Zadrak Tombeq, serta Kadis Kesehatan Tana Toraja dr Ria Minoltha Tanggo, bertempat di gedung Tammuan Mali. Kamis (4/8/2022).

Bacaan Lainnya

Bupati Theofilus menyebut, faktor utama pencegahan kematian ibu dan anak adalah perencanaan kehamilan. Hal itu sekaligus memastikan kesehatan mereka.

Saya harap bantuan para Kepala Puskesmas dan para Direktur RS, baik RSUD maupun RS swasta, serta para bidan juga medis untuk bergandengan tangan menurunkan AKI/AKB.” ucapnya.

Theofilus juga tambahkan permasalahan stunting tidak hanya masalah gizi, bisa juga karena lingkungan tidak sehat, RTLH, tidak punya jamban. Pernikahan dini juga berdampak peningkatan stunting, tanpa disadari anak yang hamil di usia yang belum siap bisa berisiko stunting,” jelas Bung Theo, sapaan akrab Bupati Tana Toraja.

Persoalan kesehatan ibu hamil merupakan bagian penting yang harus diperhatikan agar kandungan tetap sehat dan bayi bisa lahir dengan normal atau tidak cacat (Stunting), dengan cara merawat masa kehamilan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan kandungan secara rutin ke puskesmas dan posyandu terdekat.

“Bupati mengatakan kedepan PKK, Dasawisma, Organisasi Wanita, Organisasi Keagamaan diharapkan bisa berkoordinasi dengan pihak Puskesmas dan Posyandu terdekat bagaimana menggerakkan dan menyadarkan masyarakat untuk rajin memeriksakan kesehatan kandungan Ibu hamil termasuk tekanan darah dan penyakit bawaan”, ujar Theofilus.

“SDM masyarakat yang masih kurang tentang pelayanan medis dimana masih ada daerah tertentu yang anti terhadap pelayanan medis tapi mempercayai dukun bersalin dan obat-obatan tradisonal dibandingkan pelayan medis dari Rumah Sakit.” tandasnya.(*)

Berikut beberapa aspek yang dapat mempengaruhi keselamatan Ibu dan Bayi lahir tidak normal/Stunting bahkan sampai meninggal dunia:

1. 40% proses persalinan masih dibantu dukun desa yang tidak terakreditasi.

2. Keterlambatan dalam melakukan proses tempat pelayanan kesehatan bersalin.

3. Faktor sanitasi, lingkungana serta asupam gisi yang kurang.

4.Kebersihan lingkungan yang buruk bisa mempengaruhi faktor kesehatan Ibu hamil.

5. Ibu hamil jika stres terus menerus dapat berpengaruh terhadap kandungan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *