Gelombang Mutasi, Semuel: Guru Biarlah Tetap Guru Jangan Jadi Camat

Suasana pelantikan pejabat lingkup pemkab Tana Toraja yang berlangsung di gedung Tammuan Mali', Kamis 7/4/2022.

SABER, TATOR | Gelombang mutasi menyasar 217 pejabat eselon III dan IV di lingkup pemerintahan Kab. Tana Toraja. Berlangsung di gedung Tammuan Mali’ Makale. Kamis 7/4/2022.

Pergeseran tersebut terjadi di berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) diantaranya di lingkup dinas pendidikan kabupaten Tana Toraja.

Bacaan Lainnya

Sejumlah jabatan di dinas pendidikan Tana Toraja berganti mulai dari Sekretaris Dinas Pendidikan hingga jabatan sekelas kepala bidang.

Informasi yang diperoleh, Sekretaris Dinas Pendidikan yang sebelumnya dijabat Pedi diganti oleh pejabat baru, Andarias Lebang.

Tak hanya posisi Sekretaris Dinas Pendidikan, Bupati Tana Toraja juga mengganti sejumlah pejabat dinas pendidikan ditingkat kepala bidang.

Yakni, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Zeth Turama digantikan Berthus Dipe Wantania. Zeth Turama dimutasi menjadi kepala seksi di kecamatan Makale.

Selanjutnya, Kepala Bidang Pendidikan dan Kurikulum yang sebelumnya dijabat Titik Sandra digantikan oleh Alexander Patandean. Titik Sandra dimutasi menjadi kepala bidang di dinas pertanian.

Bupati Tana Toraja

Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung usai melantik dan mengambil sumpah jabatan 217 ASN membantah jika pejabat lama Sekretaris Dinas Pendidikan di nonjobkan. Pejabat lama Sekretaris Dinas Pendidikan dimutasi ke jabatan fungsional. Mutasi kali ini, tidak ada pejabat yang di nonjobkan,” ujar Theofilus.

Ketua Komisi II DPRD Tana Toraja

Ditempat terpisah, Ketua Komisi II DPRD Tana Toraja, Semuel Tandirerung berharap pelantikan dan pergeseran pejabat di lingkup pemkab Tana Toraja kali ini didasari kemampuan atau kompetensi ASN. Jangan berdasarkan dukung atau tidak mendukung di pilkada lalu.” ungkap Semuel.

“Semuel juga katakan jika pergantian pejabat bukan karena kompetensi, maka Tana Toraja akan semakin buruk. Kalau guru biarlah tetap guru jangan jadi Camat.

Lanjutnya, karena daerah ini tetap membutuhkan tenaga pendidik. Tapi tidak mungkin sebaliknya, lucu kalau camat jadi guru.” ujar Legislator Partai NasDem Tana Toraja itu.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *