SABER, LUWU | Wujud kepedulian prajurit TNI dalam menyalurkan bantuan logistik di 11 Desa terisolir yang berada di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan pasca diterjang bencana banjir dan tanah longsor.
Selain menyalurkan bantuan logistik melalui jalur udara dengan menggunakan pesawat, prajurit TNI juga harus bekerja keras dengan menggunakan sepeda motor trail serta berjalan kaki dan melewati deras nya arus sungai untuk mencapai titik pendistribusian.
Tidak sampai disitu, bantuan logistik yang di bawa sejauh 12 kilometer dari Posko Utama TNI-AD menuju tempat terputus nya jembatan penghubung antar desa, harus kembali di salurkan dengan bantuan tali webbing yang di ikatkan di antara dua sisi bibir sungai.
” Rekan-rekan prajurit yang berada di lapangan tepatnya di salah desa yang terisolir yang sudah berhasil di akses yakni Desa Kadunddung, prajurit kita menggunakan semua prasarana dan perlengkapan yang tersedia,” Kata Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun kepada wartawan, Senin (06/05/24).
Lebih lanjut Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun menjelaskan meskipun harus menyebrangi sungai yang arusnya deras bersama dengan tim, kita harus lakukan demi bantuan logistik sampai ke masyarakat yang terisolir di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.
” Segala medan kita harus tembus baik di jalur darat, meskipun harus menyebrangi sungai demi bantuan logistik ke lokasi terisolir tersalurkan,” jelasnya.
Berdasarkan data sementara dari BNPB dimana sebanyak 3.000 jiwa di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu terisolir akibat tidak adanya akses jalan yang tembus pasca banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Luwu.
Sementara ada sekitar 11 Desa di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu masih terisolir dan Pemerintah saat ini masih berupa melakukan pendistribusian logistik ke lokasi terisolir tersebut.
Peristiwa banjir bandang dan tanah longsor tersebut juga menalan 11 korban meninggal dunia dan 1 masih dalam proses pencarian.