Konselor HIV-AIDS Tingkat Kota Palopo Tahun 2018, Sekkot Palopo Berpesan Begini.

SATUBERITA.CO.ID. PALOPO–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palopo menggelar pelatihan konselor HIV- AIDS tingkat Kota Palopo tahun 2018 yang diikuti oleh beberapa peserta pelatihan dari Dinas Kesehatan, tenaga Medis se Kota Palopo di Aula Hotel Mulia Indah, Senin (30/04).

Untuk diketahui Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Penyakit ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi.

Bacaan Lainnya

Kepala Bidang P2P, Hj. Juwita Talibe, SKM juga selaku Panitia Pelaksana (PANPEL) menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini untuk mengembangkan keterampilan konseling terpadu dalam penanggulangan HIV-AIDS dan juga untuk menyediakan konselor HIV-AIDS yang ada di Kota Palopo. dimana peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah sekitar 40 orang.

Peserta Pelatihan Konselor HIV-AIDS

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo, Dr. dr. H. M Ishaq Iskandar, M.Kes menyampaikan dalam sambutannya bahwa saat ini HIV-AIDS menjadi masalah kita semua karena kita tidak tahu siapa yang terkena HIV-AIDS ini adalah penyakit menular salah satunya yaitu seks bebas. Oleh karena itu, kita harus hindari dari apa yang bisa menyebabkan penyakit tersebut. “Semua yang bisa mempengaruhi anak-anak kita agar bisa dihindari,”Ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Kota Palopo (Sekkot), H. Jamaluddin, SH,MH sekaligus membuka acara pelatihan tersebut mengatakan sebenarnya HIV-AIDS tidak selamanya muncul dari seks bebas tetapi ada hal lainnya. Olehnya itu, mengenai HIV-AIDS bukan hanya dilakukan melalui pendekatan medis seperti kegiatan ini juga bisa dibebaskan/dikaitkan melalui pendekatan budaya dan agama yang harus dipadukan, karena dalam agama dan budaya seperti pasangan laki-laki dan perempuan yang tidak halal, jangankan mengerjakan, mendekatipun dilarang.

Di tahun 2018 sekitar 14 orang yang sudah ditemukan di Kota Palopo terkena HIV-AIDS. Selain itu, ia juga mengajak kepada setiap orang tua agar memberikan pemahaman kepada anak-anaknya dan dididik dengan agama. “Jangan terlalu memberikan kebebasan kepada anak agar apa yang tidak diinginkan tidak terjadi”, harapnya. (xxx)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *