Lima Daerah Termiskin di Sulsel, Gubernur Minta OPD Lakukan Intervensi

SABER, MAKASSAR | Sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan díminta untuk mengatasi kemiskinan yang terjadi di lima daerah di Sulsel.

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menegaskan, lima daerah ini harus menjadi perhatian.

Bacaan Lainnya

Dinas terkait, katanya harus segera díkerahkan untuk melakukan program yang punya efek langsung terhadap ekonomi masyarakat.

“Ini harus jadi perhatian untuk lima wilayah termiskin di Sulsel sehingga tingkat kemiskinan bisa tertangani,” kata Andi Sudirman.

Ditambahkan Andi Sudirman, bahwa mengatasi kemiskinan perlu melibatkan masyarakat sebagai subjeknya.

Yakni harus dílakukan uji publik, konsultasi dengan melibatkan pihak yang telah eksis di sana.

“Selain dari akademisi, kita membuat desain harus orang lapangannya juga ikut. Menanyai langsung apa yang menjadi kebutuhan warga di sana,” katanya.

Sementara Kepala BPS Sulsel Suntono menyebut sejumlah komoditas yang memberikan pengaruh terbesar terhadap garis kemiskinan (GK) di Sulsel. Yakni beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, ikan bandeng, kue basah, dan mie instan.

Secara umum komoditas yang memberi pengaruh besar terhadap kemiskinan di pedesaan adalah makanan. Sedangkan di perkotaan lebih dípengaruhi oleh non-makanan,” katanya.

Garis kemiskinan terbagi atas dua yakni garis kemiskinan makanan dan non-makanan. Garis kemiskinan makanan menguasai kurang lebih 75 persen dari total garis kemiskinan.

“Jadi kalau garis kemiskinannya bergerak naik maka dan ini berpotensi meningkatkan penduduk miskin,” ujar dia.

Kabupaten Luwu Daerah Termiskin ke Empat di Sulawesi Selatan, Berdasarkan Data BPS
Beras sebutnya memberi sumbangan terbesar 19,92 persen di perkotaan dan 25,84 persen di pedesaan.

Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap GK yakni 10,53 persen di perkotaan dan 11,92 persen di pedesaan.Pada periode Maret 2021- September 2021 GK Sulsel naik sebesar 3,21 persen.

Yakni dari Rp 372.491 per kapita per bulan Maret 2021 menjadi Rp384,455 per kapita per bulan September 2021.

Sekedar diketahui, berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel per Maret 2022, Lima Daerah Termiskin di Sulsel adalah Kabupaten Jeneponto dengan persentase 14,28 persen. Disusul Pangkep 14,28 persen, lalu Luwu Utara dengan persentase 13,59 persen. Kemudian Luwu 12,52 persen dan selanjutnya Enrekang 12,47 persen.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *