JAKARTA, SABER | Edema pada Pergelangan kaki, tungkai, atau kaki adalah salah satu bagian tubuh yang rawan yang dapat mengakibatkan terhentinya kita melakukan aktivitas sehari-hari.
Kaki bengkak bisa terjadi saat ada kelebihan cairan yang terperangkap di jaringan tubuh tersebut. Kaki bengkak juga menjadi salah satu ciri-ciri adanya masalah pada jantung, termasuk gagal jantung.
Gagal jantung adalah kondisi saat jantung melemah. Dalam kondisi itu, jantung tak mampu memompa darah dan oksigen secara efektif ke seluruh organ tubuh. Kaki yang bengkak menjadi salah satu gejalanya.
Melansir dari Mayo Clinic, edema merupakan pembengkakan yang disebabkan oleh kelebihan cairan yang terperangkap di jaringan tubuh. Meski dapat terjadi di seluruh bagian tubuh, namun edema lebih umum terbentuk di tangan dan kaki.
Selain itu, penyebab kaki bengkak juga dapat berasal dari konsumsi makanan asin berlebihan, gejala pramenstruasi, hamil, efek samping obat tertentu.
Edema umumnya ditandai dengan pembengkakan jaringan tepat di bawah kulit dengan kulit yang meregang atau berkilau. Saat ditekan selama beberapa detik, kulit akan memperlihatkan sedikit bagian yang menjorok ke dalam atau seperti lubang.
Edema terjadi saat pembuluh darah kecil di tubuh mengeluarkan cairan. Cairan yang menumpuk menyebabkan pembengkakan.
Kasus edema ringan dapat terjadi akibat duduk di satu posisi terlalu lama, terlalu banyak konsumsi makanan asin, pramenstruasi, dan kehamilan. Namun, dalam beberapa kasus, edema jadi ciri-ciri masalah yang lebih serius seperti gagal jantung dengan adanya kaki bengkak.
Alasan Gagal Jantung Bikin Kaki Bengkak Salah satu fungsi sistem peredaran darah adalah untuk mengangkut zat-kelebihan cairan, nutrisi, dan produk limbah-ke tempat lain di tubuh untuk dibuang.
Saat mengalami gagal jantung, sirkulasi melambat dan menjadi kurang efisien. Mengutip Health Grades, cairan yang biasanya akan diambil oleh darah dan dibawa ke ginjal untuk dibuang malah tetap tertinggal dan terjebak di jaringan tubuh tertentu.
Dengan gagal jantung, ginjal juga menjadi kurang mampu mengeluarkan natrium dari darah. Bila natrium tidak dapat dibersihkan oleh ginjal, maka pembengkakan yang tidak normal dapat terjadi.
Edema akibat gagal jantung paling sering terlihat di bagian pergelangan kaki dan perut. Itu-lah mengapa orang dengan gagal jantung harus menimbang berat badan setiap hari. Penambahan berat badan bisa menjadi tanda retensi cairan yang tidak dapat terlihat oleh mata.
Namun, sebagaimana yang telah disebutkan di atas, kaki bengkak juga menjadi ciri dari berbagai kondisi kronis lain seperti ginjal dan liver.
Mengutip American Heart Association dan Cnnindonesia, pada kasus gagal jantung, kaki bengkak akan diiringi oleh sejumlah gejala lainnya seperti berikut.
1. Sesak napas
Darah menumpuk di vena pulmonalis (pembuluh yang mengembalikan darah dari paru-paru ke jantung) akibat jantung yang tidak dapat memenuhi suplai. Hal ini menyebabkan cairan bocor ke paru-paru.
2. Batuk atau mengi terus menerus
Batuk akibat gagal jantung umumnya menghasilkan lendir berwarna putih atau merah muda yang diwarnai darah.
3. Kelelahan
Orang dengan gagal jantung akan mengalami rasa lelah sepanjang waktu dan kesulitan saat beraktivitas sehari-hari. Pasalnya, jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh.
4. Kurang nafsu makan, mual
Hal ini terjadi akibat sistem pencernaan yang menerima lebih sedikit pasokan darah.
5. Kebingungan atau gangguan berpikir
Perubahan kadar zat tertentu dalam darah, seperti natrium, dapat menyebabkan kebingungan.
6. Peningkatan denyut jantung
Orang akan mengalami jantung yang berdebar-debar atau berdegup kencang akibat gagal jantung. Kemampuan memompa yang menurun membuat jantung berdetak lebih cepat.