SABER, LUWU | Upaya memperkuat sinergi antara dunia investasi dan pembangunan ekonomi masyarakat kembali digalakkan. Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Investasi Kabupaten Luwu bersama PT Masmindo Dwi Area (MDA) melanjutkan rangkaian Forum Desa (Fordes) di Desa Boneposi, Kecamatan Latimojong.
Kegiatan ini menjadi lanjutan dari Fordes perdana di Desa Tumbubara dan menjadi bagian dari komitmen bersama untuk mendorong tumbuhnya ekonomi lokal di sekitar wilayah lingkar tambang Awak Mas Project.
Sekretaris Pokja Percepatan Investasi Luwu, Zulkarnaim, menuturkan bahwa Fordes Boneposi berfungsi sebagai ruang strategis mempertemukan aspirasi masyarakat dengan arah kebijakan pemerintah daerah dan rencana pengembangan perusahaan.
“Pokja hadir untuk memastikan langkah investasi dan kebijakan daerah sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Forum ini penting agar setiap pihak memahami perannya, terutama dalam membuka lapangan kerja dan menggerakkan roda ekonomi desa,” jelas Zulkarnaim.
Sementara itu, Kepala Desa Boneposi, Hamka, menilai pelaksanaan Fordes sebagai momentum penting untuk menyamakan persepsi antara warga, pemerintah, dan perusahaan.
“Boneposi memiliki potensi besar di sektor pertanian dan peternakan. Pemerintah desa akan terus menyosialisasikan informasi ketenagakerjaan secara terbuka agar warga memahami peluang yang ada,” ungkap Hamka.
Dari pihak perusahaan, Kepala Teknik Tambang PT MDA, Mustafa Ibrahim, menegaskan komitmen MDA dalam memperkuat kolaborasi berbasis potensi lokal.
“Kami melihat Boneposi punya prospek menjanjikan di bidang pertanian dan peternakan. Kolaborasi lintas sektor sangat penting agar kedua bidang ini bisa menjadi penggerak ekonomi baru bagi masyarakat sekitar tambang,” ujarnya.
Dalam mendukung penguatan ekonomi jangka panjang, Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Latimojong, Ida Yunesia, menyampaikan bahwa pemerintah siap memperkuat kapasitas petani melalui penyediaan bibit unggul dan pelatihan teknis berkelanjutan.
“Kami menyalurkan 900 bibit pala kepada warga Boneposi sebagai langkah konkret mendukung pertanian berkelanjutan di wilayah ini,” jelasnya.
Melalui Fordes Boneposi, sejumlah isu dan rekomendasi masyarakat juga dipetakan, di antaranya: kejelasan mekanisme rekrutmen tenaga kerja di lingkar tambang, peningkatan peran Pokja sebagai jembatan komunikasi, pelibatan BUMDes dalam penguatan ekonomi desa, serta fasilitasi pemasaran produk unggulan seperti kopi yang telah dikembangkan masyarakat setempat.
Menutup kegiatan, Zulkarnaim menegaskan bahwa Forum Desa bukan hanya sekadar ajang diskusi, melainkan bentuk nyata komitmen membangun kepercayaan dan kebersamaan di tingkat akar rumput.
Kami ingin masyarakat benar-benar merasakan manfaat kehadiran investasi di wilayahnya. Fordes adalah langkah konkret menuju pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.(*)