SABER | Onani alias masturbasi adalah aktivitas seksual yang dilakukan pada diri sendiri untuk memperoleh kepuasan seksual.
Masturbasi pada laki-laki yang disebut onani biasanya dilakukan dengan menyentuh atau menggesekkan penis, kantong testis, atau anus.
Perilaku seksual ini sangat lumrah dan bisa dijumpai pada semua kategori usia.
Onani bahkan tergolong sebagai cara yang sehat untuk menyalurkan hasrat seksual, dan mencapai ejakulasi.
Sejauh ini, tidak ada patokan pasti mengenai frekuensi onani yang wajar.
Seseorang boleh saja melakukan onani sekali sehari, sekali seminggu, atau bahkan beberapa kali dalam sehari selama ia tidak mengalami efek samping yang mengganggu.
Melakukan masturbasi secara rutin juga tidak berarti bahwa kamu mengalami gangguan seksual.
Berikut 6 dampak kecanduan onani dari segi fisik dan psikologis:
1. Mencederai penis
Menurut Tobias Köhler, M.D., dokter spesialis urologi di Southern Illinois University, AS, yang dikutip oleh Men’s Health, sering masturbasi bisa menyebabkan cedera pada bagian penis tertentu.
Cedera tersebut dapat berupa luka ringan pada kulit hingga kondisi yang serius seperti penyakit Peyronie.
Penyakit Peyronie ditandai dengan terbentuknya jaringan parut pada penis akibat cedera penis yang berulang.
2. Terganggunya kehidupan sosial
Kecanduan masturbasi juga dapat menimbulkan efek samping pada kehidupan sosial.
Begitu kecanduan, kamu mungkin akan memilih menghabiskan malam untuk berdiam diri di kamar ketimbang menghadiri acara bersama teman.
Dan Drake, terapis bersertifikat untuk pecandu seks dan konselor klinis, seperti dikutip dari Men’s Health, juga menyebutkan bahwa kecanduan onani bisa menghalangi kamu mendapatkan pasangan hidup.
3. Terganggunya pekerjaan
Keinginan untuk berfantasi yang tidak tertahankan juga dapat mengganggu pekerjaan kamu.
Bila kamu pernah mengalaminya, berarti kebiasaan onani yang kamu lakukan sudah menimbulkan efek samping yang amat mengganggu. Jika sudah begitu, saatnya untuk mulai menghentikan kebiasaan tersebut.
4. Rasa tidak puas terhadap pasangan
Masih menurut Köhler, orang yang kecanduan masturbasi sulit merasa puas terhadap pasangan mereka di dunia nyata.
Mereka mungkin akan merasa lebih puas saat masturbasi sendiri dengan rangsangan dari film porno.
Saat pasangannya melakukan hal yang sama seperti dalam adegan film porno tersebut, mereka justru merasa kurang puas. Masalah ini tentu saja akan mengganggu hubungan kamu dan pasangan.
5. Malu dan rasa bersalah
Onani yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping berupa malu dan rasa bersalah.
Kamu mungkin merasa bersalah karena lebih menikmati rangsangan seksual dari onani ketimbang hubungan seks dengan pasangan.
Beberapa orang juga menjadikan onani sebagai pelarian dari depresi dan kecemasan.
Namun, semakin sering ia melakukan onani, rasa malu dan bersalahnya semakin besar. Hal ini justru memperburuk depresi dan kecemasan.
6. Fantasi seksual terus bermunculan
Kecanduan onani terkadang berakar dari fantasi seksual yang menggebu-gebu.
Onani yang tadinya berfungsi sebagai penyaluran hasrat seksual justru membuat fantasi seksual terus bermunculan.
Pikiran mengenai seks yang terus tertanam di kepala tentu bisa menimbulkan masalah dalam kehidupan sosial kamu.
Jika onani telah menimbulkan efek samping ini, sebaiknya mulai mencari cara untuk mengatasinya.(hellosehat*)