Mantan Ketua KNPI Toraja: Jangan Ada Tandingan

SABER, TATOR  |  Mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tana Toraja, Theofilus Limongan, menyatakan, Rapimda dan Musda KNPI Toraja yang berlangsung sejak 1-2 Juni 2022 sah secara konstitusi organisasi.

Theofilus yang juga steering comitte dalam Rapimda dan Musda KNPI Toraja ini menyatakan bahwa proses rapimda hingga musda secara keseluruhan hingga terpilihnya Restu Tangaka secara keseluruhan adalah sah.

Bacaan Lainnya

Pernyataan ini disampaikan Theofilus di Makale, Jumat (3/6/2022), menanggapi munculnya isu akan adanya musda tandingan yang akan menyusul untuk membatalkan keterpilihan Restu Tangaka.

Musda tandingan ini disebutkan akan dilaksanakan oleh KNPI Sulsel, menyusul terjadinya deadlock dan perbedaan pendapat yang terjadi pada awal rapimda dan musda 1 Juni 2022.

Rapimda dan Musda KNPI Tana Toraja ini sempat ribut usai dibuka di Hotel Metro Permai yang menjadi lokasi musda.

Namun, rapimda dan musda dilanjutkan di tempat lain, yakni di Gedung BPS Wilayah 3 karena suasana tidak kondusif

“Ada persepsi yang muncul soal pelaksanaan rapimda yang berlanjut di tempat berbeda. Kami nyatakan itu sah karena kelanjutan dari rapimda sebelumnya di Hotel Metro Permai,” ujar Theofilus yang menjabat Ketua KNPI Tana Toraja periode 2015-2017.

Menurut Theofilus, bukti keabsahnnya yakni pembukaan Rapimda dan Musda KNPI Toraja yang berlangsung di Hotel Metro Permai dibuka oleh Bupati Tana Toraja.

Pembukaan rapimda juga dihadiri Plt Ketua KNPI Toraja, Bastian Littu, dan Kabid Organisasi KNPI Sulsel. Artinya, lanjut dia, rapimda dan musda ini sah secara konstitusi.

“Adapun dilanjutkan di tempat lain, karena suasana tidak kondusif. Bahkan, KNPI Sulsel yang minta disediakan tempat lain.

Setelah siap, Ketua KNPI Sulsel dan Plt KNPI Tana Toraja tidak hadir. Kandidat yang lain, yakni Daming Sampe Suso juga tidak hadir.

Rapimda dan Musda lanjutan ini dihadiri 22 organisasi kepemudaan (OKP) dari 25 OKP yang ada. Sementara, tak satupun dewan pengurus kecamatan (DPK) yang hadir.

“Itu salah mereka sendiri kenapa tidak hadir. Malahan pergi jalan-jalan di Toraja.

Menurut kami sebagai steering comitte, lanjutan rapimda dan musda hingga terpilihnya Restu Tangaka kami anggap sah. Jika ada musda lanjutan atau musda tandingan, jangan dilakukan karena itu menyalahi konstitusi,” bebernya.

Hal sama diungkapkan Alexander Patandean, Ketua KNPI Toraja periode 2013-2015 yang juga steering comitte dalam rapimda dan musda tersebut.

“Tidak ada pelanggaran dalam rapimda dan musda lanjutan tadi malam. Siapa suruh mereka tidak hadir sementara ini adalah lanjutan sebelumnya. Kan jadwal resmi rapimda dan musda ini tanggal 1-2 Juni. Jika ada lanjutan setelah jadwal ini berarti itu tidak sah,” ujarnya.

Menurutnya, prinsip keberhimpunan dari KNPI ini adalah keberadaan OKP, bukan DPK. Nah, DPK inilah yang hendak dimanfaatkan KNPI Sulsel untuk meloloskan kandidat yang diinginkan.

“KNPI ini ada karena prinsip keberhimpunan dari OKP, bukan DPK. DPK ini bentukan dari DPD KNPI sebagai bentuk hirarki kepengurusan,” tegasnya.

Karena itu, lanjut dia, rapimda dan musda lanjutan tadi malam yang dihadiri mayoritas OKP adalah sah dan menetapkan Restu Tangaka sebagai Ketua KNPI Tana Toraja.

Untuk itu, tegas dia, KNPI Sulsel jangan membuat kegaduhan di Toraja dengan menggelar rapimda dan musda tandingan dengan maksud meloloskan kandidat tertentu.

Jika itu digelar, tambahnya, itu sama saja bahwa KNPI Sulsel dengan sadar dan sengaja membuat perpecahan di tubuh KNPI Tana Toraja.

“Kejadian ini menjadi presednlen buruk bagi KNPI. Kami berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran dan tidak terulang. KNPI Sulsel jangan melakukan intervensi di daerah dengan maksud tertentu karena pasti akan menimbulkan perpecahan,” tandasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *