SABER, PALOPO | Pj Wali Kota Palopo, Asrul Sani, didampingi Kepala Dinas PUPR Kota Palopo, melakukan peninjauan ke beberapa titik pekerjaan talud dan normalisasi sungai yang tersebar dalam wilayah Kota Palopo, Selasa (27/08/2024).
Kepala Bidang Bina Jasa Konstruksi Dinas PUPR Kota Palopo, Hasyim Basri, menjelaskan, penyelesaian proyek talud dan normalisasi sungai Kota Palopo di tahun 2024 merupakan proyek strategis daerah untuk mengentaskan banjir di Kota Palopo.
“Ada sedikit kendala dengan adanya persoalan sempadan sungai, serta permintaan warga untuk dilakukan perubahan perubahan alur sungai yang berpindah akibat banjir,” kata Hasyim Basri.
Solusi yang didapatkan, kata Hasyim, yakni pembebasan lahan rencana perubahan alur sungai berdasarkan kondisi lapangan yang juga telah disepakati warga.
“Dilakukan perubahan alur sungai, agar dampak banjir ke area permukiman warga dapat diminimalisir. Hal ini juga dengan pertimbangan adanya infrastruktur jalan yang terancam putus bila alur sungai tidak segera direlokasi,” katanya.
Selain itu, ada juga kendala yang ditemui di lapangan seperti terdapat bangunan warga yang berdiri diatas talud sungai, sehingga memerlukan negosiasi dengan pemilik bangunan.
“Solusi dari itu, pemilik bangunan telah menyetujui untuk dilakukan pembongkaran, pembongkaran dapat dilakukan secara manual,” ujarnya.
Adapun pembangunan talud dan normalisasi sungai dibagi menjadi 7 paket yang terdiri dari sejumlah talud dan sungai yang ada ri Kota Palopo.
“Untuk Paket 1, saat ini progress pengerjaannya sudah mencapai 26,80% dan terus dilakukan pengerjaan,” katanya.
Progress pekerjaan di lapangan, lanjut Hasyim, telah mencapai 57,93% untuk paket 2 “Sejauh ini kendala dilapangan sudah tertangani melalui musyawarah dengan semua pihak terkait,” lanjutnya.
Untuk paket 3, progres pengerjaannya jelas Hasyim, sudah mencapai 21,50%. “Sementara untuk paket 4, progres pengerjaannya sudah mencapai 60%, tidak ada kendala yang berarti untuk saat ini,” jelasnya.
Sementara untuk paket 5, 6 dan 7, progres pembangunnnya ada yang sudah mencapai 16,92%. “Kami optimistis normalisasi
Sungai Salubattang bisa rampung sebelum 2024 berakhir,” ungkapnya.
“Selain itu, Pemkot Palopo akan mengawal setiap proses pembebasan lahan dalam program normalisasi tersebut,” tandasnya.