SATUBERITA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan merupakan program jaminan kesehatan. Meski program ini adalah program pusat, namun tidak berarti seluruh masyarakat tercover jadi peserta BPJS Kesehatan.
Rupanya, BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan) ini tidak mengcover masyarakat sebagai peserta diluar PNS, penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya, dan Badan Usaha lainnya. Bagi masyarakat yang ingin jadi peserta BPJS Kesehatan bisa mendaftar sebagai peserta mandiri.
Di awal pemerintahannya sebagai Walikota Palopo periode 2013-2018, HM Judas Amir yang telah menjanjikan program kesehatan gratis paripurna, menilai program BPJS Kesehatan ini bisa diintegrasikan ke dalam program KESEHATAN GRATIS PARIPURNA dengan catatan warga Kota Palopo yang tidak tercover sebagai peserta BPJS Kesehatan didaftarkan sebagai peserta, dengan syarat pembayaran iurannya ditanggung pemerintah melalui kucuran APBD.
Maka mulai tahun anggaran 2014, Judas Amir memprogramkan BPJS KESEHATAN SEMESTA atau bersubsidi bagi 47.915 warga Palopo sebagai peserta BPJS Kesehatan. Program ini bersambut sehingga tahun 2015, penerima program ini bertambah menjadi 51.012 jiwa pada tahun 2015. Selanjutnya tahun 2016 bertambah menjadi 45.865 jiwa, tahun 2017 jadi 75.823 jiwa, bahkan tahun 2018 tercatat 79.368 jiwa.
Kian bertambahnya warga Palopo menjadi peserta BPJS KESEHATAN SEMESTA ini tidak lepas dari kian banyaknya warga merasakan manfaatnya. Bahkan, sebagian peserta BPJS Kesehatan Mandiri yang menunggak pembayaran iurannya beralih sebagai peserta BPJS Kesehatan Semesta atas biaya Pemkot Palopo.
Nah, Program BPJS KESEHATAN SEMESTA ini menjadi salah satu program prioritas HM Judas Amir dan Rahmat Masri Bandaso (JUARA) untuk periode 2018-2023. Dengan program ini, JUARA menjamin biaya berobat dan rawat inap puluhan ribu warga Kota Palopo. (Rls/*)