SABER | Ada anggapan di masyarakat jika pria lebih jorok dari wanita. Ini karena wanita disebut lebih identik dengan hal-hal yang bersih, sedangkan pria dikenal sebagai sosok yang kurang memperhatikan kebersihan.
Meski tampak negatif, perasaan jijik sebenarnya dapat melindungi dari sesuatu yang mengganggu dan berbahaya, misalnya kuman atau racun yang dapat menimbulkan penyakit.
Pasalnya, karena merasa jijik, kamu berusaha untuk melepaskan diri dari hal-hal yang dianggap mengganggu dan berbahaya tersebut, atau mencegah diri kamu bersentuhan dengannya.
Oleh karena itu, perasaan jijik bisa menjadi penentu bagaimana seseorang dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Intinya, semakin mudah merasa jijik, tentu akan lebih rajin untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Dari berbagai studi dapat disimpulkan bahwa wanita cenderung lebih baik dalam menjaga kebersihan dibandingkan dengan pria.
Artinya, pria cenderung lebih jorok daripada wanita.
Apa buktinya? Salah satunya ada pada studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Michigan State University.
Menurut studi tersebut, sebanyak 15% pria tidak mencuci tangannya sama sekali setelah keluar dari toilet, sedangkan wanita hanya sekitar 7%.
Ketika mencuci tangan pun, hanya sekitar 50% pria yang mencucinya dengan sabun, sedangkan wanita sekitar 78%.
Ini artinya, pria punya kecenderungan lebih buruk dalam menerapkan cara mencuci tangan dengan benar dan cenderung lebih jorok.
Selain itu, penelitian lain yang dilakukan di 90 kantor di Amerika Serikat menemukan fakta bahwa pria memiliki lebih banyak bakteri di meja kerja, komputer, dan kursi mereka dibandingkan dengan wanita.
Periset menyebutkan, jumlah bakteri pada fasilitas kerja pria 10% lebih banyak daripada wanita.
Kemungkinan, ini terjadi karena pria lebih jarang mencuci tangan dan menggosok gigi daripada wanita.
Fakta lain menyebut juga bahwa pria berkeringat lebih banyak daripada wanita.
Ini yang menyebabkan pria memiliki bau badan yang lebih menyengat dibandingkan dengan wanita sehingga sering disebut lebih jorok.
Meski begitu, sebuah studi di University of Arizona menyimpulkan, ada lebih banyak kuman di toilet wanita daripada pria, yang berarti lebih mungkin menimbulkan penyakit.
Bahkan, jumlah kuman yang ditemukan bisa mencapai dua kali lipat.
Adapun hal tersebut kemungkinan terjadi karena wanita lebih sering menggunakan toilet.
Pada dasarnya, wanita cenderung lebih bersih daripada pria karena ia lebih mudah merasa jijik.
Wanita cenderung lebih mudah merasa mual dan muntah pada hal-hal yang tidak disukainya, meski itu hanya hal yang kecil sekali pun.
Misalnya, saat hamil. Mual ketika hamil merupakan salah satu gejala morning sickness sebagai cara untuk melindungi diri dan janin dari patogen (bibit penyakit).
Itulah mengapa wanita cenderung tidak mau bekerja di tempat-tempat yang kotor, seperti bekerja di pengolahan limbah atau bengkel.
Beberapa wanita pun enggan terkontaminasi dengan kotoran, serangga, atau melakukan pekerjaan yang lebih rentan menyebabkan luka pada tubuhnya dibandingkan dengan pria umumnya.
Saat menjadi ibu pun, biasanya wanita akan lebih memperhatikan kebersihan anak dibandingkan sang ayah, agar anak terhindar dari penyakit.
Pasalnya, kebanyakan ibu bertugas menyiapkan makanan, yang mana ini bisa menjadi media perpindahan patogen dari ibu ke anak.
Selain itu, ibu juga memiliki lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan anak-anak dibandingkan sang ayah.
Inilah mengapa wanita akhirnya lebih memperhatikan kebersihan diri dan kebersihan rumah dibandingkan dengan pria yang mendapat cap lebih jorok.
Belum lagi masyarakat lebih menekankan pentingnya kebersihan pada perempuan, bahkan sejak mereka masih kanak-kanak.
Ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan biologi atau fisiologi tubuh perempuan, melainkan lebih kepada norma sosial.
Padahal, secara fisiologis, tentu kebersihan sama pentingnya bagi laki-laki dan perempuan.
Terlepas dari wanita maupun pria, sensitivitas perasaan jijik pada setiap orang itu berbeda.
Semakin tinggi perasaan jijik, kemungkinan besar semakin bersih lingkungan sekitar tempat kamu berada.
Bila kamu sadar akan pentingnya kesehatan, kamu akan lebih menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar supaya terhindar dari berbagai penyakit.(hellosehat*)