Direktur Mind Suarakan Generasi Milenial Menjadi Garda Terdepan Lawan Praktik Politik Kotor

PALOPO, SABER | Delapan hari menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di berbagai daerah Indonesia, suhu politik makin memanas.

Berbagai cara digencarkan pasangan calon kepala daerah bersama tim pemenangan. Waktu kampanye tatap muka terbuka yang harus memenuhi protokol kesehatan dianggap belum cukup dalam memaksimalkan mobilisasi massa.

Bacaan Lainnya

Sehingga rentan terjadinya upaya lain dalam memengaruhi pemilih. Selain kampanye hitam (black campaign) untuk mencekal paslon lawan yang paling potensi dilakukan adalah politik uang (money politic) menjelang hari H pencoblosan.

Dengan banyaknya generasi milenial yang berpartisipasi pada pilkada serentak 2020 baik sebagai tim pemenangan maupun sekadar simpatisan calon kepala daerah diharapkan menjadi angin segar tidak terjadinya praktik-praktik politik kotor yang dapat menciderai kualitas demokrasi.

Generasi milenial diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam melawan praktik-praktik politik kotor, hal ini diserukan oleh Direktur Macca Indonesia Foundation (MIND) Haeril Al Fajri, Selasa (1/12/2020).

“Sebuah kesyukuran jika generasi milenial tidak apatis lagi dalam politik bahkan mau mengambil peran, sehingga kita harapkan keterlibatan generasi milenil dalam pilkada baik sebagai tim maupun simpatisan, menjadi garda terdepan melawan praktik-praktik politik kotor,” tutur penulis muda tana Luwu ini.

Pilkada serentak 2020 menjadi momentum pembuktian keterlibatan generasi milenial dalam kontestasi politik dapat menjaga marwa dan nilai-nilai demokrasi sesungguhnya.

“Keterlibatan generasi milenial pada pilkada serentak 2020 ini adalah pembuktian peran, berpengaruh atau tidak dalam menjaga nilai-nilai demokrasi sesungguhnya,” tutup Haeril (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *