SABER, PALOPO | Sudah lima hari sejak laporan masuk pada 17 Agustus 2025, namun hingga kini Satreskrim Polres Palopo belum juga mengumumkan perkembangan berarti terkait kasus dugaan pelecehan dan pencurian yang menimpa seorang guru sekolah dasar di Kota Palopo.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu dini hari, 16 Agustus 2025, sekitar pukul 01.30 WITA, di Jalan Agatis, tepatnya depan Kampus UIN Palopo, Kelurahan Balandai, Kecamatan Bara.
Berdasarkan rekaman CCTV di sekitar lokasi, terlihat dua pria diduga membobol kamar kos korban, mencuri sejumlah barang berharga, sekaligus melakukan tindakan pelecehan terhadap penghuni kamar.
Korban berinisial NF (25), seorang guru SD, menceritakan detik-detik insiden yang membuatnya trauma.
“Sekitar pukul 22.00 saya sudah tidur sendiri di kos. Lalu, sekitar pukul 02.40 pintu kamar saya tiba-tiba terbuka. Saya terbangun dan melihat seorang laki-laki masuk tanpa izin. Saya bertanya siapa dia, tapi dia langsung berkata, ‘diam jangan bersuara’, lalu mendekati saya dan menyumbat mulut saya,” ungkap NF dengan suara bergetar.
Selain mengalami dugaan pelecehan, korban juga kehilangan sejumlah barang berharga miliknya.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kasat Reskrim Polres Palopo, Iptu Sharir, menegaskan bahwa kasus tersebut sudah masuk tahap penyelidikan.
“Betul, laporan sudah kami terima. Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan, dan tim kami sedang bekerja untuk mengungkap identitas para pelaku,” jelas Sharir singkat. Kamis (21/08/25).
Meski begitu, masyarakat berharap kepolisian dapat bergerak lebih cepat, mengingat kasus ini menimbulkan keresahan sekaligus trauma mendalam bagi korban yang berprofesi sebagai pendidik. Publik kini menanti langkah konkret aparat dalam menghadirkan rasa aman di Kota Palopo.(*)