Intens Silaturahmi, Caleg Cantik Ini Harap Pilcaleg Damai ~ Satu Berita

PALOPO – SATU BERITA | Pileg dan Pilpres 2019 sejatinya menjadi pesta demokrasi damai, jujur dan aman. Untuk itu, calon anggota legislatif (caleg) harus membangun komitmen untuk menciptakan iklim sejuk.

Berkompetisi untuk merebut suara dan dukungan rakyat hendaknya dilakukan secara fair agar tercipta Pemilu yang damai dan demokratis.

Bacaan Lainnya

Ririn Dwi Jayanti, caleg pendatang baru partai Demokrat Dapil 2 Telluwanua, Bara dan Wara Utara menyampaikan hal tersebut saat dihubungi, Minggu, 18/11/2018.

Mewakili generasi milenial, Ririn menegaskan, agar caleg, tidak saling sikut. Menjadi wakil rakyat dibutuhkan kedewasaan dalam berfikir untuk menjalankan program nyata kepada rakyat.

“Dan yang utama bagi saya adalah sosialisasi karena ini merupakan upaya agar masyarakat tahu, siapa caleg yang pantas untuk menjadi penyambung lidah mereka di pemerintah,”kata Ririn.

Menurut Ririn, masyarakat saat ini semakin cerdas untuk memilih wakil rakyatnya. Jangan dianggap kalau sudah kampanye dan mampu merebut simpati rakyat semua akan menjadi mudah, tugas utama sebagai wakil rakyat adalah saat kita memangku amanah tersebut.

Disadari Ririn, sebagai caleg baru, tantangannya baru hanya sebatas pengenalan diri. Namun demikian, Jika sering berkunjung ke dapil, masyarakat setempat akan tahu, sosok sebenarnya para caleg baru.

“Yang perlu diperhatikan, pegang tokoh masyarakat dulu. Karena tokoh masyarakat biasanya punya pengetahuan tertentu. Dengan begitu, caleg baru bisa lebih mudah mengetahui kultur daerah di dapil masing-masing,” ungkapnya.

Olehnya itu, meski menyandang predikat “caleg anak-anak”, Ririn optimistis bisa merebut simpati masyarakat.

Selain intens sosialisasi, Ririn mengaku telah menyusun berbagai program yang dikemasnya bersama tim.

“Kami optimis untuk meraih suara rakyat dengan program yang dapat diterima masyarakat luas, khususnya generasi milenial,” paparnya.

Ditambahkannya, meraih simpati masyarakat untuk mendapatkan kursi menjadi wakil rakyat itu tidak mudah. Diperlukan wacana dan langkah nyata agar saat menjadi ujung tombak suara rakyat benar-benar sesuai dengan program yang dikampayekan.

“Perkembangan jaman harus diikuti dengan wacana yang modern, dan tentunya wacana tersebut, tidak meninggalkan budaya dan aturan yang sudah berjalan dengan baik di negeri ini,” kunci Ririn. (Alimuddin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *