MANOKWARI, SABER | Ibu kandung korban lakalantas maut, Lisna Boroallo mendatangi Kantor Polisi Militer (POM) Jalan Merdeka, Manokwari, Sabtu (23/10/2021) untuk mempertanyakan pengusutan kasus putranya. Lisna menuntut POM transparan dalam kasus ini.
“Ini saya lakukan demi memastikan proses hukum anggota TNI yang terlibat dalam tabrakan itu berlanjut. Karena diduga dua oknum TNI itu dalam keadaan mabuk berat,” terang Lisna seusai mendatangi kantor POM.
Lisna mengatakan, banyak kejanggalan dalam kematian putranya. Di antaranya soal luka lebam di tubuh korban yang tidak identik dengan luka lakalantas.
“Luka lebam di tubuhnya seperti akibat pukulan benda tumpul. Tidak seperti layaknya luka lantas lainnya,” tuturnya.
Lisna bercerita, sepulang dari pemakaman anaknya, ia mendatangi Polres Manokwari.
Namun ia tidak mendapatkan kepastian atas kejadian lakalantas tersebut. Malah keterangan yang disampaikan polisi menurutnya tidak sesuai dengan fakta-fakta.
“Salah satunya adalah korban disebut bahwa dia mengendarai motornya dari arah Wosi-kota dengan kecepatan tinggi dan tidak hati-hati sehingga lakalantas tersebut terjadi.
Namun pengakuan sejumlah temannya bahwa korban satu arah dengan rekan-rekannya yang berada di belakang yakni arah dari kota menuju Wosi,” terang dia.
Kejanggalan lain, yakni sepeda motor korban hancur. Di mana tangki, sadel aki dan cap motor semua lepas dan hilang dan tinggal serpihan. Sementara lawan tabrakannya tidak.
Lisna juga menyesalkan polisi soal oknum TNI yang saat itu diduga dalam keadaan mabuk berat, terkesan ditutupi.
“Alasan inilah saya mendatangi kantor POM pada Sabtu ( 23/10/2021). Saya ingin memastikan laporan anggota TNI yang bertabrakan dengan anak saya diproses. Karena dia diduga dalam kondisi mabuk. Saya ingin keadilan,” tandasnya.
Sementara itu pihak POM yang piket mengaku tidak ada laporan yang masuk terkait kasus itu hingga sekarang.
“Saya memastikan informasi sebelumnya, bahwa anggota TNI tersebut sudah ditangani POM dan sudah menjalani proses, tapi nyatanya tidak ada,” ungkap Lisna dengan sedih karena merasa tertipu sebagaimana informasi awal yang didapatkan saat anaknya masih di rumah sakit AL.
Pihak anggota POM mengaku bahwa tidak pernah menerima laporan terkait insiden lakalantas maut tersebut dan sama sekali tidak mengetahui.
“Kita tidak mengetahui sama sekali dan memang tidak ada laporan baik dari kepolisian jika ada insiden lakalantas tersebut. Tapi ibu sudah datang melapor dan tetap kita follow up,” ujar anggota piket POM, Sertu Akbar seperti dituturkan Lisna.
Sertu Akbar menurut Lisna menyarankan agar dikoordinasikan kembali ke Polres Manokwari agar ada titik terang mengenai kasus ini.(*)