SABER | Menurut data dari General Social Survey (GSS), sekitar 20% pria dan 13% wanita di Amerika Serikat mengakui bahwa mereka pernah berselingkuh saat masih menikah.
Seberapa yakin bisa setia, dan seberapa percaya dengan pasangan, perselingkuhan adalah musuh dalam selimut pasutri.
Berikut tips menghindari selingkuh:
1. Selalu sempatkan waktu untuk berhubungan seks
Apalagi setelah hamil, punya anak, hingga ditambah sibuk masalah pekerjaan yang akan mengurangi waktu dan gairah untuk bercinta.
Psikolog Alicia H. Clark menyatakan bahwa kehidupan seks pasutri yang suram dapat mengobarkan niat untuk berselingkuh. Maka untuk menghindari selingkuh, sempatkan waktu untuk berhubungan seks minimal 1 kali dalam 1 minggu.
Hubungan seks dapat mendorong reaksi kimia di otak yang meningkatkan rasa sayang, keterikatan, dan kesetiaan antara pasangan.
2. Jangan buka celah sedikit pun untuk selingkuh
Menghindari selingkuh harus diawali dari diri sendiri. Perselingkuhan tidak akan terjadi apabila tidak membuka “celah” dari atau di luar rumah tangga.
Ada banyak pula jenis perselingkuhan yang tampaknya sepele dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Hindarilah selingkuh yang berawal dari sekadar “iseng” atau nostalgia membuka masa lalu.
Media sosial adalah wadah ideal bagi Anda yang mungkin ingin menemukan “teman baru” atau mendekatkan diri kembali dengan mantan terindah dulu yang kini sudah tinggal jauh.
Ini tetap menjadi benih perselingkuhan apabila keterusan. Pasalnya, perselingkuhan bukan sepenuhnya salah orang ketiga. Akan tetapi, diri sendirilah yang memberi ruang bagi orang lain untuk masuk merusak rumah tangga.
3. Pastikan saling memenuhi kebutuhan satu sama lain
Menghindari selingkuh ala psikolog klinis Alicia H. Clark adalah dengan memastikan kebutuhan masing-masing pihak saling terpenuhi.
Sesekali sisihkanlah waktu khusus untuk sesi curhat berdua agar bisa sama-sama tahu apa yang kurang dari rumah tangga.
Dengan begitu, kamu berdua akan sama-sama tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas rumah tangga.
4. Jangan berpikir tidak akan selingkuh
Alexandra Salomon, seorang psikolog klinis di Amerika Serikat, menyarankan pasutri untuk jangan keburu angkuh dan yakin hubungan mereka sempurna tanpa cacat.
Yang memicu alasan selingkuh antara pria dan wanita bisa berbeda. Mulai dari merasa tidak pernah dihargai, merasa kurang kasih sayang, hingga faktor keuangan rumah tangga yang selalu seret.
Maka dari itu lanjut Salomon katakan ada baiknya jangan berpikir bahwa tidak akan pernah selingkuh.
Dengan begitu, pasangan bisa saling mengantisipasi dengan lebih peka untuk menjauhi godaan. pasangan juga bisa saling diskusi apa yang harus dilakukan jika godaan selingkuh datang.(hellosehat*)