Satuberita.co.id. Tim Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar diingatkan tidak “mempelintir” pernyataan Makole Baebunta Hj Andi Masita Kampasu. (29/04)
Pasalnya, Makole Baebunta tak pernah menyampaikan pernyataan bantahan dukungan ke Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka). Melainkan, hanya menyebut netralitas, kapasitasnya sebagai pemangku adat. Bukan membantah.
“Perlu diluruskan itu kalau beliau membantah mendukung. Yang disampaikan itu netral kapasitasnya sebagai pemangku adat. Tapi secara pribadi, beliau tentu punya sikap di Pilgub,” tegas Andi Sarma Handayang.
Penegasan tersebut disampaikan Dewan Adat 12 Kedatuan Luwu, Andi Sarma Handayang setelah berkoordinasi dengan Makole Baebunta Andi Masita Kampasu
Menurut dia, jika dimaknai pernyataan Makole Baebunta yang mendoakan IYL di Pilgub Sulsel, maka itu lebih dari cukup untuk menggambarkan sikap secara pribadi.
“Kata mendoakan itu lebih tinggi dari mendukung. Di tambah lagi bersedia menerima. Jadi silahkan artikan sendiri. Cuma memang secara simbol adat, tentu posisinya netral. Tapi bukan membantah mendukung IYL-Cakka,” ujarnya.
Makole Baebunta, Andi Masita Kampasu yang dihubungi lewat ponselnya mengatakan, juga mengaku tidak pernah membantah. Meski demikian, empat pasangan yang bertarung di pilgub Sul-Sel adalah putra- putra terbaik semua. Sebagai pemangku adat, merupakan kewajiban baginya untuk mendoakan dan memberi restu.
“Jadi sekali lagi, simbol Kedatuan itu harus netral dan bisa menerima siapapun kandidat yang Ingin bersilaturahmi. Tapi sekali lagi, para pemangku adat itu punya pilihan secara personal dan tak perlu di publikasikan. Cukup kita memaknai saja saat ketemu dengan Pak Ichsan,” tambahnya.(xx)







