SABER, PALOPO | Beredar adanya isu isu yang tidak bertanggung jawab atas meninggalnya Aldianus, karyawan Mie Jempol, bahwa dia (red. Aldianus) diduga adanya tindakan kekerasan hingga MD (Meninggal Dunia), itu tidak benar. Hal ini di ungkapkan oleh owner warung mie Jempol.
Owner Warung Mie Jempol, Arnold, menjelaskan Almarhum baru sekitar dua minggu bekerja di tempat kami sebagai koki dan terkesan tertutup.
“Dikarenakan karyawan baru, jadi dia (red. Aldianus) lebih intens melakukan komunikasi dengan rekan sekerjanya dan hal itu sangat wajar,” ujar Owner Warung Mie Jempol, Arnold, didampingi orang tua kandungnya Julia. Sabtu, 17 Agustus 2024.
Jadi, lanjut Arnord mempertegaskan, bahwa saya sebagai Owner Warung Mie Jempol, tidak memiliki permasalahan pribadi dan kami menganggap Aldianus, adalah orang yang baik.
“Dia bekerja dengan baik selama bekerja di tempat kami dan tidak memperlihatkan perbuatan perbuatan yang mencurigakan. Intinya baik,” tegasnya.
Yang setahu kami, atas informasi dari sesama rekan kerjanya, bahwa Aldianus, pernah menyampaikan keluh kesahnya dengan rekan kerjanya, dengan kasir kami, uci.
“Bahwa dia (red. Aldianus) lagi kurang baik dengan kekasihnya, namun, pihak kami, kasir dan karyawan tidak tahu dan tidak kenal tentang siapa sosok wanita yang diceritakannya,” jelasnya.
Sebelum kejadian, dalam rekaman cctv kami, nampak Aldianus (Almarhum), mondar mandir dan mengambil beberapa benda, salah satunya, kursi.
“Kemudian menuju ruang bagian samping atau bagian tempat jemuran. Dan, nampak di cctv, saat Aldianus mengambil benda berupa kursi itu tidak ada satupun orang yang membantunya.
Dengan selang beberapa waktu, kemudian Juniarto dan Yonas melihat Aldianus, sudah terbujur kaku dalam kondisi tali terikat di leher. Sekira pukul 12.00 siang kejadiannya,” ujarnya.
Sehingga, kami harap tidak ada lagi isu isu yang berkembang untuk menyudutkan kami maupun rekan kerja dari Almarhum (Aldianus). Dan, kami berharap kepada masyarakat untuk tidak percaya isu isu yang tidak benar.
“Selain itu, pihak kepolisian (Polres Palopo), telah melakukan penyelidikan dan mengeluarkan pernyataan melalui berita sebelumnya. Bahwa kejadian tersebut, murni bunuh diri.
Atas kejadian ini, sebagai owner Warung Mie Jempol, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Aldianus. Dan, segala biaya yang ditimbulkan baik di rumah sakit, hingga jenazah tiba di Mamasa (keluarga Aldianus), pihak kami yang menanggung.”ungkapnya.
“Jadi, untuk sementara waktu usaha warung kami, Mie Jempol, belum dibuka dan karyawan di liburkan,” pungkasnya.
Tambahan informasi, dari pernyataan berupa video perwakilan dari keluarga Aldianus (Almarhum), di Mamasa, Joni Rante Linggi, yang akrab disapa Ambe Demman Dulu, bahwa diduga Aldianus, mengalami suatu penyakit. Ia pernah berniat untuk melakukan hal yang sama di Kendari, Sultra. Namun, atas niatnya itu, dia masih berpikir.”ujar pamannya via telepon.
“Namun, dengan percobaan kedua yang dilakukan di tempat kerjanya di Kota Palopo, Aldianus tidak berpikir lagi untuk mengakhiri hidupnya.
Jadi kematian Aldianus murni bunuh diri,” ujar perwakilan dari keluarga Aldianus (Almarhum), di Mamasa, Joni Rante Linggi, yang akrab disapa Ambe Demman Dulu, saat pernyataan di rumah duka dan disaksikan para pihak keluarga.(*)