Dari Mediasi ke Lapangan, PT BMS Jawab Tuntutan Pekerja Dengan Transparansi

SABER, LUWU | Sejak awal aksi, para demonstran meminta agar perwakilan mereka diizinkan masuk ke area kantor PT BMS untuk melakukan mediasi dengan pihak manajemen. Permintaan tersebut langsung ditanggapi positif, dan tiga orang perwakilan pun dipersilakan masuk untuk berdialog.

Namun, tak lama kemudian, para pengunjuk rasa kembali meminta agar pihak manajemen terutama pimpinan PT BMS keluar menemui massa secara langsung di depan pos 1 perusahaan.

Bacaan Lainnya

Melihat desakan massa yang terus meningkat serta adanya kemacetan panjang di jalan nasional, pihak pengamanan dan kepolisian akhirnya menyarankan agar manajemen PT BMS turun langsung menemui massa. Menanggapi hal tersebut, Site Manager PT BMS, M. Aldin, didampingi tim manajemen, akhirnya hadir dan berdialog terbuka dengan para demonstran.

Dalam kesempatan itu, M. Aldin menanggapi empat poin tuntutan yang disampaikan oleh massa aksi, yakni:

1. Menolak segala bentuk pengurangan tenaga kerja,

2. Memberdayakan masyarakat lokal,

3. Menjalankan transparansi dalam penerimaan tenaga kerja lokal, dan

4. Menegakkan komposisi 70% tenaga kerja lokal dan 30% non-lokal di PT BMS.

M. Aldin menjelaskan bahwa pengurangan tenaga kerja memang tidak dapat dihindari karena proyek konstruksi telah memasuki tahap penyelesaian. Meski demikian, perusahaan tetap memberikan prioritas kepada pekerja lama untuk kembali ikut seleksi jika proyek baru dimulai. Untuk pengurangan, kami tidak bisa menghindari karena proyek telah selesai, tetapi kami tetap memberi kesempatan awal bagi para pekerja konstruksi untuk mengikuti seleksi kembali,” ungkapnya di hadapan massa.

Lebih lanjut, M. Aldin menegaskan bahwa PT BMS telah berkomitmen dalam pemberdayaan dan transparansi tenaga kerja lokal. Ia menjelaskan, sebagian besar tenaga kerja yang lolos seleksi berasal dari masyarakat Kabupaten Luwu. Dari data mitra kami, sekitar 72 hingga 73 persen pelamar yang lolos pemberkasan adalah masyarakat Luwu. Itu menunjukkan komitmen kami untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal,” ujarnya.

Dalam penjelasannya, M. Aldin juga menekankan bahwa proses penerimaan tenaga kerja di PT BMS selalu dilakukan secara terbuka melalui sistem digital. Mulai dari pendaftaran, seleksi, hingga pengumuman hasil, semuanya kami sampaikan secara transparan melalui website resmi PT BMS. Hal ini untuk memastikan tidak ada permainan dan semua bisa diakses secara terbuka oleh masyarakat,” jelasnya.

Terakhir, Aldin menyampaikan apresiasi kepada para peserta aksi atas cara penyampaian aspirasi yang tetap kondusif dan menghormati proses mediasi. Ia berharap komunikasi antara masyarakat dan pihak perusahaan dapat terus terjaga dengan baik. Kami terbuka untuk berdialog kapan pun, selama dalam semangat saling menghargai. Komitmen kami adalah tetap membangun dan tumbuh bersama masyarakat Luwu,” pungkasnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *