SABER, PALOPO | (OPINI). Pada tanggal 13 Oktober 2025, Firmanza Daeng Parebba, atau yang akrab disapa Firmanza DP, memasuki usia 57 tahun. Momentum ini menjadi kesempatan untuk merefleksikan perjalanan karirnya sebagai birokrat ulung yang telah memberikan kontribusi besar bagi Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Palopo sejak 27 September 2024, Firmanza telah membawa angin segar dengan kepemimpinan inklusif dan berorientasi pada pelayanan publik. Tidak hanya itu, perannya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) pada pemerintahan Naili-Akhmad menjadikannya benteng pertahanan yang kokoh, memastikan stabilitas dan kelancaran roda pemerintahan.
Salah satu terobosan menonjol di bawah kepemimpinannya adalah pengembangan wisata durian, yang menempatkan Palopo sebagai destinasi unik di Sulawesi Selatan.
Firmanza DP, lahir pada 13 Oktober 1968, adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) berpengalaman yang telah malang melintang di birokrasi Kota Palopo. Sebelum menjadi Pj Wali Kota, ia menjabat sebagai Sekda Kota Palopo selama periode 2019–2024 di bawah kepemimpinan Wali Kota Judas Amir dan Asrul Sani. Pada masa pemerintahan Naili-Akhmad, ia kembali dipercaya sebagai Sekda, menunjukkan kepercayaan besar terhadap kapasitasnya.
Dalam peran ini, Firmanza menjadi tulang punggung administrasi, mengoordinasikan kebijakan, menjaga netralitas ASN, dan memastikan harmonisasi antara wali kota dan jajaran birokrasi. Sikapnya yang loyal, tenang, dan hati-hati menjadikannya benteng pertahanan yang andal bagi pemerintahan Naili-Akhmad, terutama dalam menghadapi dinamika politik dan administratif.
Sebagai Pj Wali Kota, Firmanza mencatatkan sejumlah prestasi gemilang. Kota Palopo berhasil meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ke-10 berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sulawesi Selatan untuk Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Tahun Anggaran 2024, mencerminkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. Ia juga diakui sebagai salah satu penjabat kepala daerah terbaik di wilayah Kalimantan dan Sulawesi berdasarkan evaluasi Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dengan indikator seperti pengendalian inflasi, penanganan stunting, dan pengelolaan anggaran.
Firmanza menunjukkan langkah proaktif dalam pengendalian inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru 2024, memimpin rapat koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan melakukan inspeksi langsung ke gudang distributor untuk memastikan ketersediaan bahan pokok. Dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilwalkot Palopo pada 24 Mei 2025, ia memastikan netralitas ASN, mengawasi persiapan bersama KPU dan Bawaslu, serta menghadiri deklarasi kampanye damai, menegaskan komitmennya terhadap demokrasi yang adil. Selain itu, Palopo meraih Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 dan penghargaan pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, menunjukkan perhatiannya pada pelestarian budaya dan kesejahteraan keluarga.
Salah satu capaian inovatif di bawah kepemimpinan Firmanza adalah pengembangan wisata durian yang menempatkan Palopo sebagai destinasi pariwisata berbasis agribudaya. Kota Palopo telah menjadi tuan rumah acara-acara yang berfokus pada wisata durian, termasuk Festival Durian Lokal Sulawesi pada 22-23 Februari 2025. Festival ini bertujuan mempromosikan durian lokal Palopo, mengedukasi petani, dan menyajikan kuliner olahan durian. Selain festival, Palopo juga mengembangkan agrowisata durian dan mengadakan acara seperti Palopo Fruit Fiesta untuk mendorong pariwisata berbasis durian. Selain itu bersama TP-PKK mempromosikan dan mengangkat kerajinan lokal seperti Batik Patikala adalah salah satu motif batik khas dari Kota Palopo.
Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal melalui promosi produk unggulan, tetapi juga memperkuat identitas Palopo sebagai kota yang kaya akan potensi agribudaya, menarik wisatawan domestik dan internasional.
Gaya kepemimpinan Firmanza yang inklusif terlihat dari berbagai agenda, seperti rapat keamanan pasca-Pilkada pada 30 Januari 2025, pelantikan pejabat baru pada 31 Januari 2025, serta peringatan Hari Otonomi Daerah ke-29 pada 25 April 2025 dan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2025. Ia juga mendorong inisiatif ekonomi melalui pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk distribusi bantuan sosial seperti PKH dan BPNT, serta program bimbingan teknis lifeskill di kawasan rawan narkoba. Kolaborasinya dengan organisasi masyarakat dan mahasiswa soal pembangunan sosial berbasis nilai Islam moderat.
Meski telah mencatatkan banyak prestasi, Firmanza menghadapi tantangan seperti penekanan defisit keuangan daerah dan perluasan dampak kebijakan ekonomi. Namun, dengan pengalamannya sebagai benteng pertahanan pemerintahan Naili-Akhmad dan rekam jejaknya sebagai birokrat, ia memiliki fondasi kuat untuk mengatasi tantangan ini. Di usia 57 tahun, masyarakat Palopo berharap Firmanza terus membawa perubahan positif, menjadikan Palopo kota yang maju, inklusif, dan dikenal sebagai destinasi wisata durian yang unik.
Firmanza DP adalah teladan pemimpin yang transparan dan berorientasi pada masyarakat. Perannya sebagai Sekda dalam memperkuat pemerintahan Naili-Akhmad, prestasinya sebagai Pj Wali Kota seperti WTP ke-10 dan pengakuan dari Kemendagri, serta terobosan wisata durian, membuktikan kapasitasnya dalam membawa perubahan nyata. Di bawah arahannya, Palopo melangkah menuju masa depan yang lebih cerah dengan pemerintahan kokoh, pelayanan publik prima, dan identitas pariwisata yang kuat. Selamat ulang tahun, Firmanza DP semoga terus menginspirasi! Malampe sunge ki.(*)
Oleh: