PALOPO, SABER | Kota Palopo Sulawesi Selatan (Sulsel) dihebohkan dengan keberadaan yang diduga sebagai aliran sesat setelah video seorang mahasiswi diduga tengah dibaiat beredar luas.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palopo, Dr HM Rusydi Hasyim menceritakan kronologis terungkapnya aliran diduga sesat di wilayahnya itu.
Rusydi menuturkan, pada Kamis (12/11/2020), ia menerima laporan dari guru SMPN 8 Palopo.
Laporan tersebut menyebutkan ada yang mencoba menyebarkan paham berbeda dengan apa yang dipahami selama ini.
“Makanya saya hubungi beberapa teman, seperti Kesbang dan Ketua MUI,” kata Rusydi,” Sabtu (14/11/2020).
Kemenag juga sudah menindaklanjuti laporan tersebut dengan menggelar rapat mengundang beberapa unsur terkait.
Kemenag juga sudah menindaklanjuti laporan tersebut dengan menggelar rapat mengundang beberapa unsur terkait.
“Tapi sebelum jumat saya dapat keterangan bersangkutan atau mahasiswa, sebagai klarifikasi dan informasi awal,” kata dia.
“Kemudian kita rapat dan mendengarkan informasi dari pihak-pihak, seperti SMPN 8 Palopo, Rektorat IAIN Palopo, Dinas Pendidikan serta meminta keterangan Kasat Intel, Kasi Bimas Islam, dan Ketua MUI,” katanya.
Hasil pertemuan, Kemenag akan mengeluarkan surat atau rekomendasi ke Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan (Bakor Pakem) Kejaksaan Negeri Palopo guna menangani kasus ini.
Baca Juga: Diduga Aliran Sesat Muncul di Palopo, Kepala Kemenag: Kami Sementara Mendalaminya
“Kita akan bersurat berdasarkan pertemuan kemarin dan informasi awal yang kami terima ke Bakor Pakem Kejaksaan. Karena Bakor Pakem yang berhak menangani ini kasus, memanggil yang bersangkutan atau terduga untuk dimintai keterangan,” katanya.
“Nantinya kalau memang dinyatakan sesat dan bertentangan dengan semua yang kita paham selama ini, MUI yang mengeluarkan fatwa. Jadi sementara kasus ini masih dalam proses,” katanya.
Soal korban, dia adalah mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo.
Keterlibatan mahasiswi dalam aliran itu berawal saat dirinya praktek di SMPN 8 Palopo.
“Dia sementara PKL di SMPN 8 Palopo, yang membimbing mahasiswa ini merupakan guru matematika di SMPN 8 Palopo yaitu HS,” jelasnya.
Kemudian HS mengajak mahasiswi berkunjung ke rumahnya.
Mahasiswa PKL ini diajak untuk makan kapurung di kediamannya (HS) dan ternyata sesampainya di rumah dia di prospek oleh sang suami yaitu pak Hasbi,” katanya.
“Ia sudah beberapa kali ke rumahnya dan mahasiswi tersebut dibaiat dengan disaksikan oleh ketuanya melalui model virtual dengan janji tiga poin.”
“Namun aliran ini belum diketahui secara pasti, tapi sudah mengarahkan mahasiswa tersebut ke salah satu paham yang bertentangan dengan agamanya,” terang dia.
Sementara itu, Rektor Institut Agama Islam Negeri Palopo Prof. DR. Abdul Pirol, M.Ag saat di konfirmasi adanya mahasiswa IAIN Palopo yang menjadi korban aliran diduga sesat, ia mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Kemenag.
“Pihak kampus dan pihak terkait sudah melakukan pertemuan untuk menindaklanjuti serta mengklarifikasi mengenai hal tersebut,”
Untuk pihak kampus sendiri kami akan melakukan pendampingan terhadap mahasiswa kami karna mereka hanya di ajak, Pungkasnya.
Dalam proses baiat, mahasiswi mengucapkan kata berikut:
ATAS NAMA TUAN SEMESTA ALAM YANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG
SAYA BERSAKSI
1. BAHWA TIDAK ADA TUAN YANG SAYA PATUHI KEHENDAK DAN PERINTAH-NYA SELAIN TUAN SEMESTA ALAM TUAN YANG MAHA ESA.
2. BAHWA MESIAS ADALAH SAKSI TUAN SEMESTA ALAM UNTUK MENGGENAPI SEGALA KEHENDAK DAN PERINTAH-NYA BAGI UMAT MANUSIA.
3. DI BAWA BIMBINGAN SAKSI-SAKSI TUAN SEMESTA ALAM SAYA SANGGUP BERKORBAN HARTA DAN DIRI SAYA DALAM MEWUJUDKAN KEHENDAK DAN RENCANA TUAN SEMESTA ALAM YANG AKAN MENJADIKAN KEHIDUPAN DAMAI SEJAHTERA DI MUKA BUMI. (fjr/*)