LUTRA, SATU BERITA | Banyaknya anak yang ikut menjadi korban akibat bencana Banjir Masamba Kabupaten Luwu Utara, meninggalkan trauma bagi mereka.
Untuk memulihkan kondisi psikis anak-anak terdampak bencana Banjir Masamba itu, sejumlah Polisi Wanita (Polwan) Polres Luwu Utara terlihat menghibur mereka di ruang terbuka, seperti di area pengungsian di Dusun Panampung, Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Jumat (24/7/2020).
Pengungsi di Kecamatan Baebunta tersebut, banyak menampung anak-anak berusia di bawah lima tahun dan remaja.
Ipda Nelty, S.Sos yang memimpin trauma healing terhadap anak-anak itu, mengatakan, “Trauma terhadap korban bencana, khususnya anak-anak tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.”
Menurut Nelty, ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam penanganan pascabencana. Bukan hanya revitalisasi atau menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdayakan, namun trauma healing perlu dilakukan terkhusus pada anak-anak.Punglasnya Sabtu (25/07/2020).
“Pemulihan trauma pascabencana penting dilakukan agar korban dapat segera kembali melanjutkan kehidupannya secara normal,” tutur Nelty melalui WhatsApp.
Bersama Polwan lainnya mereka terlihat membaur bersama anak-anak mengajak mereka bermain, bernyanyi, main bola, main yang lucu-lucu, dan pemberian bingkisan di sela-sela permainan.
Di lokasi pengungsian tersebut, terdapat banyak anak-anak dari usia di bawah lima tahun hingga remaja. Mereka mendapatkan bantuan berupa perlengkapan sekolah dan kebutuhan lainnya.(*)