Nurdin: Teroris “Sang Pengecut”

SABER  |  KEMBALI kita dikejutkan dengan adanya bom bunuh diri yang terjadi di hari Rabu pagi tanggal 07 Desember 2022 sekira pukul 08.20 WIB di Polsek Astana Anyar Kab. Bandung yang diduga pelakunya adalah Agus Sujatno.

Menurut pemberitaan, Agus Sujatno merupakan eks narapidana teroris yang pada tahun 2017 dijatuhi vonis 4 tahun penjara dan baru saja keluar dari Lapas di awal tahun 2021.

Bacaan Lainnya

Imbas dari kejadian di Polsek Astana Anyar selain pelaku meninggal dunia juga terdapat satu orang anggota Polri dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka.

Peristiwa bom bunuh diri yang terjadi bukan kali pertama di Indonesia sudah beberapa diantaranya pendahulu Agus Sujatno yang memiliki pemahaman atau ideologi yang sama.

Para teroris atau pelaku bom bunuh diri adalah mereka yang mengalami gangguan psikologis.

Jika sekiranya guru dari para teroris mengajarkan, bahwa dengan jalan membunuh sesama manusia adalah jalan menuju surga, maka sejatinya yang dibunuh oleh mereka pertama kali yakni gurunya, demi membuktikan ajaran tersebut.

Merari, seorang peneliti terorisme menemukan fakta, bahwa hampir semua pelaku bom bunuh diri adalah orang-orang yang menderita problem psikologis karena kebodohan (kurang pendidikan), pengangguran, teralienasi di masyarakat dan hidup dalam lingkungan sosial yang rusak.

Lain halnya dengan Merari. Misuari pemimpin Moro Nasional Liberatioan Front (MNLF) Mindanao Filipina mengatakan, para teroris itu adalah pengecut, mereka tidak berani berterus terang kalau ingin berperang melawan musuhnya.

Hal itu jelas tidak sportif dan tidak sesuai ajaran agama apa pun.

Lebih jauh Misuari berkata, argumen-argumen yang dikemukakan oleh para teroris untuk menyerang orang yang tidak disukainya juga rancu, tidak punya landasan agama dan moral. Argumennya bertentangan dengan ajaran agama.

Cara-cara teror seperti itu hanya digunakan oleh orang-orang yang lemah, frustasi, kalah dalam adu argumen sehingga kemudian melakukan aksi teror.

Jika sekiranya para teroris itu mengingat hadis nabi Muhammad yang amat Indah “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya” maka terorisme akan runtuh dengan sendirinya.

Agar kejadian serupa tidak terulang di masa akan datang, maka diharapkan peran semua pihak termasuk masyarakat agar sesegera mungkin melaporkan kepada pihak yang berwenang jika menemukan orang-orang yang mencurigakan yang berada di sekitarnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.