SABER | Bagi kalian penyuka film horror dari barat yakni holywood, pasti tahu lah film “Friday the 13th”.
Yang belum lama ini juga di jadikan game yang juga bergenre horror, dan kalian juga pasti tahu karakter buas yang gemar membunuh dan selalu menggunakan topeng yang berlubang-lubang itu untuk setiap aksinya.
ya, dia adalah Jason Voorhees adalah karakter antagonis utama dalam seri film “Friday the 13th”.
Pertama kali muncul di layar perak pada tahun 1980 dalam wujud anak kecil yang memiliki kelainan fisik & mental, Jason kemudian ditampilkan di film-film lanjutannya sebagai sosok berbadan besar yang gemar membunuh.
Jason mudah dibedakan dari karakter-karakter pembunuh berantai fiktif lainnya karena ia biasa memakai topeng hoki saat sedang beraksi.
Dikombinasikan dengan popularitas dari film-film yang menampilkan dirinya, topeng hoki pun menjelma menjadi icon baru dalam dunia film horror Hollywood. Total, ada 12 judul film yang menampilkan sosok Jason Voorhees.
Sejarah Jason Voorhees versi dunia nyata
Karakter Jason Voorhees pertama kali diciptakan oleh penulis naskah Victor Miller. Saat diminta oleh produser merangkap sutradara Sean Cunningham untuk menulis naskah film “Friday the 13th”,
Miller kemudian merumuskan ide mengenai seorang wanita yang melakukan pembunuhan berantai karena anaknya yang masih kecil tewas akibat kelalaian penjaga perkemahan. Jason adalah anak kecil tersebut.
Nama “Jason” pada karakter yang bersangkutan berasal dari kombinasi nama 2 putra Miller : Josh & Ian.
Sementara nama “Voorhees” berasal dari nama “Van Voorhees”, gadis berbadan bongsor yang dikenal oleh Miller saat keduanya masih duduk di bangku sekolah menengah.
Pencetus ide mengenai karakter Jason Voorhees adalah Miller, namun yang mendesain penampilan dari karakter yang bersangkutan adalah Ron Kurz & Tom Savini.
Berdasarkan ide dari Kurz & Savini, Jason versi kecil yang awalnya diciptakan sebagai sosok anak kecil biasa kemudian dimodifikasi menjadi anak kecil yang menderita hidrosefalus (sindrom kepala membesar) & kelainan pada wajahnya.
Perubahan desain dari karakter Jason sendiri dilakukan supaya karakter yang bersangkutan terlihat lebih menyeramkan di mata penonton.
Dalam film “Friday the 13th”, sosok Jason kecil tidak pernah benar-benar muncul & hanya ditampilkan dalam mimpi karakter utamanya.
Film “Friday the 13th” merupakan film yang sukses dari segi finansial karena berhasil meraup pendapatan puluhan juta dollar AS hanya dengan biaya pembuatan kurang dari 1 juta.
Kesuksesan tersebut lantas mendorong Cunningham untuk membuat film lanjutannya. Di film ini beserta film-film lanjutannya, Jason ditampilkan hidup kembali sebagai sosok pembunuh berdarah dingin yang bertubuh tinggi besar.
Miller sebagai salah satu pencipta karakter Jason sebenarnya menolak ide tersebut, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikannya karena ia tidak lagi berperan dalam tim kreatif pembuatan filmnya.
Sebagai bentuk protesnya secara tidak langsung, Miller menolak untuk menyaksikan film-film sekuel “Friday the 13th”.
Kembali ke soal Jason. Di film keduanya (Friday the 13th Part 2), Jason versi dewasa masih belum memakai topeng hoki & hanya memakai karung kecil sebagai penutup wajah.
Ia baru ditampilkan memakai topeng hoki pada film ketiga (Friday the 13th Part III). Adapun orang yang mencetuskan ide agar Jason memakai topeng hoki adalah Martin Jay Sadoff, penasihat efek 3D dalam tim kreatif filmnya.
Topeng hoki yang diusulkan oleh Sadoff terinspirasi dari desain topeng hoki yang dipakai oleh penjaga gawang tim hoki profesional Detroit Red Wings, namun dengan sejumlah modifikasi.
Topeng hoki yang dipakai Jason memiliki beberapa lubang kecil tambahan & motif segitiga berwarna merah.
Hingga tahun 2001, total sudah ada 10 judul film yang menampilkan Jason sebagai tokoh antagonis utamanya.
Banyaknya film yang menampilkan sosok Jason pada gilirannya turut melambungkan popularitas dari karakter yang bersangkutan.
Topeng hoki yang dipakai Jason menjadi benda yang seolah-olah wajib dikoleksi oleh para penggemar film horror. Berkat popularitasnya pula, sosok Jason kemudian diadaptasi ke media hiburan lain seperti komik & video game.
Sementara di layar perak, ia sempat dipertemukan dengan karakter pembunuh berantai fiktif lainnya yang bernama Freddy Krueger dalam film berjudul “Freedy vs. Jason” keluaran tahun 2003.
Semua film yang menampilkan Jason selalu mendapatkan respon negatif dari kritikus. Lantas, kenapa film-film yang menampilkan sosok Jason bisa tetap laku di pasaran?
Menurut salah satu opini, penyebab mengapa film-film yang menampilkan Jason bisa sukses di pasaran – khususnya di kalangan remaja yang menjadi target utama filmnya – adalah karena Jason merepresentasikan sosok manusia yang dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya & melakukan pembunuhan supaya keberadaannya diperhatikan oleh orang lain.
Representasi yang dianggap mirip dengan fenomena pengucilan remaja oleh teman-teman & masyarakat sekitarnya sehingga penonton remaja tanpa sadar jadi merasa bersimpati dengan Jason.
Sejarah Jason Voorhees Versi Fiksi
Jason Voorhees adalah anak dari pasangan Elias Voorhees & Pamela Voorhees. Ia merupakan anak yang kurang beruntung karena harus menderita kelainan wajah, hidrosefalus, & keterbelakangan mental.
Kondisi tersebut lantas membuat Pamela selaku orang tua tunggal dari Jason menyembunyikan keberadaan anaknya dari publik. Namun pada suatu hari, Pamela yang berprofesi sebagai koki di Camp Crystal Lake (CCL; Perkemahan Danau Kristal) terpaksa membawa Jason ke tempat kerjanya setelah ia gagal mencarikan pengasuh anak yang bisa mengurus Jason selagi dirinya pergi bekerja.
Di CCL, Jason diganggu & diolok-olok oleh anak-anak yang sedang berkemah. Barry & Claudette selaku penasihat kompleks perkemahan seharusnya bertugas mengawasi Jason dari gangguan anak-anak lain.
Namun bukannya mengawasi Jason, mereka justru malah asyik berhubungan badan di tengah hutan.
Akibatnya sungguh naas. Anak-anak tersebut menceburkan Jason ke dalam danau sehingga Jason tewas tenggelam.
Pasca peristiwa tersebut, Pamela merasa sangat terpukul & membunuh siapapun yang berani menginjakkan kakinya di CCL.
Namun sepak terjang Pamela sebagai pembunuh berantai kambuhan tidak berlangsung lama setelah ia dibunuh oleh salah satu calon korbannya.
Pada periode sesudah Jason tenggelam & sebelum Pamela meninggal, Pamela sempat melakukan semacam ritual gaib untuk menghidupkan Jason.
Jason kecil yang baru saja bangkit kembali dari kematiannya lalu pergi bersembunyi di hutan yang ada di tepi CCL.
Puluhan tahun berlalu, Jason tumbuh menjadi sosok berbadan raksasa yang perkasa, namun dengan keterbatasan mental. Ketika Jason akhirnya tahu kalau ibunya tewas dibunuh, Jason lalu menyimpan kepala jasad ibunya dalam gubuk yang selama ini ia gunakan untuk bersembunyi & melanjutkan aktivitas yang sudah dimulai lebih dulu oleh ibunya.
Menjadi pencabut nyawa bagi siapapun yang gegabah memasuki CCL!
Teror pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Jason pun dimulai. Awalnya Jason memakai karung kecil yang dilubangi untuk menutupi wajahnya.
Belakangan, Jason memakai topeng hoki sebagai penutup baru wajahnya setelah ia mendapatkan benda tersebut dari salah satu korbannya.
Jason beberapa kali diperlihatkan tewas di tangan beberapa calon korbannya, namun selalu ditampilkan hidup kembali.
Dalam salah satu kesempatan, Jason diperlihatkan hidup kembali dari liang kubur setelah batang besi yang menancap di tubuhnya disambar oleh halilintar.
Reputasi Jason sebagai pembunuh berantai yang sulit dihentikan lalu dimanfaatkan oleh Freddy Krueger, seorang psikopat bercakar logam yang bisa merenggut nyawa korbannya lewat alam mimpi.
Ia memanipulasi Jason agar melakukan pembunuhan berantai di kompleks perumahan Springwood supaya Freddy bisa mendapatkan kembali kekuatannya.
Namun seiring berjalannya waktu, kedua sosok haus darah tersebut akhirnya terlibat pertikaian setelah Jason membunuh orang-orang yang hendak dibunuh oleh Freddy.
Karena Freddy lebih cerdik & lebih lincah, ia berhasil membuat Jason terluka parah. Namun sebelum tewas tenggelam di danau akibat luka-lukanya, Jason sempat menusuk Freddy dengan cakar logamnya sendiri. Duel antara keduanya pun berakhir tanpa pemenang.
Keberadaan Jason akhirnya mulai menarik minat pemerintah AS. Mereka mengangkat tubuh Jason dari dasar danau supaya bisa mempelajari kemampuan Jason menyembuhkan diri.
Tindakan yang terbukti gegabah karena Jason kemudian membunuh mereka semua sebelum akhirnya terjebak di dalam lemari pendingin.
Beberapa ratus tahun kemudian, tubuh Jason yang membeku ditemukan oleh sekelompok peneliti dari luar angkasa & dibawa ke dalam pesawat yang mereka naiki.
Di dalam pesawat itulah, Jason kembali melakukan pembunuhan berantai & bermetamorfosis menjadi sosok bertubuh setengah logam setelah jasadnya tanpa sengaja diobati oleh mesin penyembuh yang ada dalam pesawat.
Teror Jason baru benar-benar berhenti setelah salah satu awak pesawat membakar tubuh Jason di atmosfer Planet Bumi versi pararel.
Karakteristik dan modus kejahatan Jason Voorhees
Jason Voorhees memiliki fisik tinggi besar dengan kepala yang nyaris plontos. Sebagai akibat dari kelainan yang dideritanya sejak kecil, Jason pun memiliki wajah yang abnormal & terkesan menyeramkan.
Jason lantas memakai karung kecil yang sudah dilubangi di bagian mata untuk menutupi wajahnya, namun ia kemudian menggantinya dengan topeng hoki yang ia dapat dari salah satu korbannya.
Topeng hoki yang dipakai oleh Jason memiliki warna putih kusam, sepasang lubang di bagian mata yang berbentuk lingkaran bulat, beberapa lubang kecil tambahan yang penempatan posisinya simetris kiri kanan, & motif segitiga merah berjumlah 3 buah.
Jason secara singkat bisa diilustrasikan sebagai “zombie psikopat”. Alasan pertama jelas karena Jason gemar melakukan pembunuhan tanpa pandang bulu. Alasan lainnya bisa dilihat dari gerak-gerik Jason saat melakukan pembunuhan.
Ia tidak pernah berbicara, tidak pernah menunjukkan emosi, tidak merasakan sakit, & selalu berjalan lambat saat mendekati calon korbannya.
Sifat-sifat tersebut mungkin ada kaitannya dengan faktor supranatural karena ibunya dulu pernah melakukan ritual gaib supaya Jason yang tewas tenggelam saat masih kecil bisa bangkit kembali ke dunia manusia.
Walaupun Jason tidak bisa dibunuh karena pada dasarnya ia sudah mati, ia masih bisa dihentikan. Misalnya dengan cara ditenggelamkan atau dibekukan.
Jason bisa menggunakan peralatan apapun yang tersedia di dekatnya untuk melakukan pembunuhan.
Entah itu golok, sekop, palu, kapak, & bahkan panah. Namun dari sekian banyak peralatan tersebut, alat atau perkakas favoritnya saat melakukan pembunuhan adalah golok.
Kalaupun di dekatnya sedang tidak ada peralatan yang bisa digunakan untuk membunuh, Jason juga bisa mengakhiri nyawa korbannya dengan memakai tangan kosong. Misalnya dengan cara mencekik.
Modus operandi utama Jason saat melakoni pembunuhan adalah mendekati korbannya secara diam-diam & kemudian membunuhnya secara membabi buta.
Tidak diketahui secara pasti apa motivasi utama Jason saat melakukan pembunuhan. Menurut salah satu teori, Jason melakukan pembunuhan karena ingin menyenangkan almarhumah ibunya.
Sudah disinggung sebelumnya kalau ibu Jason sempat melakukan pembunuhan berantai di kawasan CCL, lokasi meninggalnya Jason kecil.
Ketika ibu Jason akhirnya tewas & Jason hidup kembali, Jason lalu menggantikan peran ibunya sebagai pembunuh berantai di kawasan CCL.
Jason juga terkesan membenci orang-orang hedonis karena hampir semua korbannya tewas dibunuh saat sedang berpesta, mabuk-mabukan, atau berhubungan badan.
Sosok Jason Voorhees juga di adaptasi oleh Anime
Dalam anime Tokyo Ghoul muncul juga sosok jason tentu dengan latar cerita yang berbeda, namun begitu sosok yang di tampilkan pada anime ini juga mirip sosok aslinya. dia juga psikopat yang gemar membunuh dan termasuk ghoul atau mayat hidup yang suka memakan daging manusia.
Nah demikian lah sedikit wawasan tentang tokoh fiktif yang nyeremin ini, semoga bermanfaat.(*)
Sumber Tulisan: https://www.warnetgea.com/2017/10/siapa-sih-jason-voorhees-dalam-film.html